Lebaran atau Idulfitri, seringkali hanya menjadi ritual orang dewasa. Kekhusyukan atau kesyahduan berlebaran lebih banyak dirasakan oleh mereka yang sudah aqil baligh (dewasa secara agama). Idulfitri yang mengandung makna sebagai sebuah hari kembalinya kefitrahan manusia, hanya dipahami dan termaknai secara baik oleh mereka yang telah memiliki kemampuan pemahaman (nalar) yang tinggi.
Perlu ditegaskan di sini bahwa memang benar anak di usia dini, tidak mesti dan bahkan jangan sekali-kali memberikan beban pembelajaran yang tidak patut untuk diberikan kepadanya. Oleh karena itu, anak di usia dini tidak boleh dibebani dengan muatan kepentingan yang aneh-aneh.
Dengan kata lain, kalau memang anak-anak kita baru mampu memahami Lebaran sebagai sebuah
pesta kebahagiaan, biarkanlah mereka pahami seperti apa adanya. Jika bagi mereka makna Lebaran itu adalah makan ketupat,
biarkanlah berkembang seperti itu adanya. Sebab, jika mereka diceramahi tentang makna Lebaran, terlebih lagi diceramahi
dengan dalil agama atau kajian ilmiah, mereka akan semakin bengong, bingung dan tidak menyukai datangnya Lebaran.
Hal yang paling penting bagi kita saat ini, adalah memberikan suasana lingkungan Lebaran, sebagai bagian dari usaha sadar orang tua dalam membimbing dan membina tahapan perkembangan anak-anak. Inilah poin penting, dan kesadaran penting yang perlu kita garis bawahi dengan benar. Kita tidak mungkin merubah pesta sosial Lebaran anak-anak. Yang akan kita lakukan, adalah memberikan sentuhan pembelajaran atau sentuhan edukatif kepada anak-anak yang sedang merayakan pesta Lebaran.
Seorang Abi atau Umminya, juga kakak-kakaknya, perlu lebih banyak memberikan ruang partisipasi anak untuk mengetahui seluk-beluk atau apa yang ada di sekitar dirinya, ketika dia mengalami dan menjalani rangkaian kegiatan Lebaran. Orang yang lebih dewasa, dituntut untuk banyak bercerita, dalam bahasa Sunda disebut dengan istilah "loba baceo" menceritakan apa yang sedang terjadi, atau apa yang sedang dilakukan. Sehingga, anak kita ini bukan hanya mengalami dan menjalani rangkaian berLebaran, tetapi juga mengetahui mengenai apa yang dilakukannya.
Sebagai Contoh Azka (7th)...biasa dipanggil Kakak, Lebaran taun ini sangat berharga & Istimewa bagi Kaka, dia sangat menikmati dan banyak mengamati apa itu Lebaran, selain itu, Lebaran Taun ini adalah Pesta dari rangkaian kegiatan Shaum selama sebulan full tamat sampai Maghrib..Alhamdulillah...!!!
Jadinya dari mulai Lebaran tiba, ketika akan pergi Sholat ID Kaka udah nanya
"Mii...koq Kaka nggak makan Shaur lagi?"
aku jawab "Ka..kan sekarang Lebaran, udah nggak Shaur lagi, sekarang Saatnya kita Sholat ID..yuuk kita semua mau ke Mesjid.."
Kaka masih bingung "Aneh..." Sambil bawa sajadah dan banyak sederet pertanyaan selama diperjalanan menuju mesjid sama Abinya...bla..bla...
Setelah selesai Sholat, ketika udah nyampe rumah, Kakak Nanya lagi.."Mii...pas mau sholat..koq Allahu Akbarnya banyak, ada 7 kali, emang kalo sholat Idul fitri beda ya sama sholat subuh.."
"Iya Shalih...bedanya apa yaaa"
Kaka : " bedanya kan Allahu Akbarnya banyak, 7 kali dan 5 kali....kalo sholat subuh sama 2 rakaat, tp AllahuAkbarnya sekali "
"Subhanallah..Kaka Anak cerdas "
(Padahal kita belum ngasih tau lho sholat ID berapa Rakaat dan berapa kali Takbirnya..hehehe..)
Kakak: " Mii..harus salaman ya...duuuh capek ah" dengan polosnya hehe
"Kaa...Lebaran tuh saling Maafan juga, kita akan bersilaturahim ke semua saudara, tetangga, temen, bu Guru,Pak Guru..."
Kakak : " Ternyata Lebaran seruu juga yaa..Ummi banyak ya sodaranya..Lebaran harus bermaafan ya mi..jadinya kalo bermaafan
terus, gak punya dosa dong..." sambil senyum...
"hehehe..Insya Allah ka..semuanya bisa menghapusa dosa, dan kembali ke hati yang bersih..gimana Kaka seneng gak Lebaran "
Kakak ; " SEneng..Mii kakak jadi punya banyak temen baru (anak-2 sodara), jadi banyak uang, banyak yg ngasih kan Kakak
Shaumnya tamat, jadi yang ngasihnya ditambahin, yg lain mah nggak ditambahion, kecuali shaumnya tamat tambah"
" oooh masaa !!!!...Asyyik dong yaa, kalo lebaran apalagi tamat Shaumnya, banyak hadiah juga, tambah temen, baju juga baruuu..hehe"
" Mii..Rame yaa Lebaran, Kakak juga tadi salam-salaman sama temen kaka,teruus kaka bilang ketemen kaka ...maaf yaa.."
"Subanallaoh..iyaa..hebat, terus gimana lagi.."
"Kan Mii Kaka liat Abi sama Ummi, Salaman, terus bilang Maaf lahir bathin...Kaka juga ketemen bilang gitu.."
"Oyaa..." SEdikit kaget..jadi makna lebaran buat Kaka saling bermaafan, silaturahim, tanpa harus di beri tahu, cukup dengan contoh dan pengertiannya arti dari lebaran...Subhanallah, anak lebih menyerap dengan Memberikan pengalaman nyata dan mengajak berdialog anak, merupakan sebuah upaya meningkatkan partisipasi psikologi anak-anak dalam memahami dan memaknai kejadian hidup atau perilaku dirinya.
Dan yang terakhir tadi malen Kakak Bilang " Kaka mah jadi kangen iih Shaur lagi....kangen Lebaran Lagi "
Ooooow..Subhanalloh, smoga kita bisa bertemu lagi dengan bulan yg suci di Tahun yang akan Datang...AMiin...
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar