NIKAH ATAU KARIER

Bookmark and Share
“Menikah atau karier, ya”
Kata-kata diatas begitu saja keluar dari bibirku saat disuruh memilih diantara dua. Padahal dalam hati menginginkan dua-duanya bisa jalan semua dengan lancar. Tapi mustahil, kenapa? Sebab belum te yang mengntu dia memberi ijin untuk tetap berkarier. Lalu bagaimana untuk mencari jalan keluarnya?
Ibarat saat kita merasakan lapar, dan didepan kita ada dua piring makanan. Satu piring berisi nasi dengan lauk kare ayam dan satu piring lagi berisi roti dengan coklat. Kedua makanan tersebut bila kita makan sama-sama memberi kenyang dan sama-sama membuat kita sehat. Tapi kalau kita jeli, dalam menyikapi atau menilai dari kedua makanan itu jelas lebih bermanfaat untuk tubuh yang lapar adalah sepiring nasi dengan kare ayam, daripada roti dengan coklat.
Mengapa? Sebab bila kita makan nasi dan kare ayam akan mendapat banyak keuntungan, yaitu:
1. Perut yang merasakan lapar akan menjadi kenyang, bahkan dapat menahan rasa lapar lebih lama lagi.
2. Membuat tubuh sehat, karena gizi protein didapat dari ayam itu sendiri
3. Nasi yang mengandung karbonhidrat bagus untuk energy kita dan masih banyak lagi.
Lalu bila kita akan memilih sepiring roti dan coklat, kita akan memperoleh sedikit keuntungan, yaitu:
1. Perut akan merasa kenyang setelah makan, tapi tidak akan dapat menahan rasa kenyang dengan waktu lama. Alias mudah lapar lagi.
2. Dari makanan memang akan memberi gizi lebih banyak lagi.
3. Roti sangat sedikit kandungannya karbonhidratnya sehingga sangat sedikit energy yang kita dapatkan.
Dari kedua perumpamaan diatas jelas bahwa antara menikah dan mengejar karier sama-sama menguntungkan untuk kehidupan. Tetapi, dari kedua pilihan diatas bila kita salah memilih, jelas akan membuat penyesalan dikemudian hari. Kalau menikah adalah perumpamaan dari sepiring nasi dan kare ayam dan kalau karier adalah roti dan coklat. Untuk memilih khan bisa sholat? Jelas. Kita sebagai orang beriman bila susah memilih dua pilihan alangkah baiknya dengan sholat minta petunjuk dariNya.
Tapi, kalau mau kita berfikir dengan logika alias dengan akal sehat dari kedua pilihan diatas, jelas dapat memilihnya secara langsung. Kenapa tidak? Menikah adalah bukanlah sebuah permainan bisnis yang dapat jatuh bangun perjalanannya. Tapi, menikah adalah untuk ibadah yang berhubungan denganNYa. Dimana manusia yang sudah waktunya diwajibkan menikah.
Menikah akan memberi keuntungan yang banyak dari pada tetap membujang dengan kesuksesan. Dimana menikah akan mendapatkan kebahagiaan lahir bathin yang besar tanpa dituliskan dengan kata-kata. Sedangkan membujang meskipun mempunyai pangkat atau harta banyak tidak akan memberi kebahagiaan bathin, semua kebahagiaan terasa semu.
Lalu apa yang meski ditunggu lagi… bila ada arjuna mengkhitbah sedangkan aklak baik dan mempunyai iman.. siapa takut untuk menerima dan mengorbankan segala rencana karier. Rencana bisa dilaksanakan setelah menikah nanti, aaiit tentunya seijin suami dong… cepat buruan yang sudah waktunya menikah pulang dan laksanakan setengah ibadah yang masih tertunda… met menikah.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar