WAKTU YANG TERGADAIKAN

Bookmark and Share
Bergantinya waktu kian cepat. Tidak terasa keberadaan di Hongkong sudah menginjak tahunan, bahkan ada sampai puluhan tahun. Dengan pekerjaan yang sama, tetap menjadi BMI. Lamanya merantau dengan berbagai macam alasan, entah karena belum cukup, masih harus membayar hutang dan masih banyak alasan-alasan supaya tetap bekerja di Hongkong. Hingga lupa bahwa usia semakin bertambah dan jatah untuk menikmati kebahagian dunia semakin berkurang. Bertambahnya usia, rasa tidak puasnya merantau kian jelas hingga bujukan untuk mempertambah kontrak membuat telinga geli untuk menambahnya. Lalu bagaimana waktu yang sudah tergadaikan untuk kepentingan duniawi, sedangkan usia semakin jauh meninggalkan raga. Mungkin tanpa kita sadari, kalau kematian semakin dekat, sudahkah siap apabila panggilanNya datang? Sulit untuk menjawabnya. Karena keinginan untuk memiliki ini dan itu terus di depan mata.
Bila kita mau meluangkan waktu sedikit untuk merenung, mengingat kembali waktu-waktu yang sudah kita sia-siakan dengan aktifitas yang tidak bermanfaat. Sedangkan tanah air sudah menuntut kita untuk kembali dalam pangkuan bumi pertiwi. Waktu sangat berharga dan mahal, maka alangkah baiknya kita selalu menghargai waktu kita, waktu yang diberikan Allah untuk perbuatan baik, untuk ibadah bukan untuk perbuatan yang melanggar titah agama.
Seperti pepatah biasa dipakai, “Waktu adalah uang” ini ada benarnya. Bahwa jangan membuang waktu. Kita bertahun-tahun datang ke Hongkong dengan tergadainya waktu bersama keluarga, apakah untuk ibadah atau justru sebaliknya harus di renungkan. Jangan sampai terjadi penyesalan di kemudian hari karena tidak menghargai waktu yang diberikan untuk berbuat amal kebajikan. Seperti tertera di hadist berikut:


عَن يَعْنِيْهِ ْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ

[حديث حسن رواه الترمذي وغيره هكذا[
Dari Abu Hurairah radhiallahunhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya .
(Hadits Hasan riwayat Turmuzi dan lainnya)
Pelajaran:
1. Termasuk sifat-sifat orang muslim adalah dia menyibukkan dirinya dengan perkara-perkara yang mulia serta menjauhkan perkara yang hina dan rendah.
2. Pendidikan bagi diri dan perawatannya dengan meninggalkan apa yang tidak bermanfaat didalamnya.
3. Menyibukkkan diri dengan sesuatu yang tidak bermanfaat adalah kesia-siaan dan merupakan pertanda kelemahan iman.
Mari kita sama-sama untuk mengungkap kembali waktu yang sudah digadaikan merantau, ini untuk intrupeksi diri, untuk menyelami kembali waktu yang sudah berlalu, membandingkan antara waktu untuk kebaikan dan waktu untuk kejahatan. Ini untuk rumusan langkah kedepan kita. Karena kita harus mengingat kembali pengorbanan kita untuk pergi merantau, kita sudah menggadaikan waktu bersama keluarga dan mengorbankan batin demi masa depan. Jangan sia-siakan waktu kita, karena panggilanNya datang dengan tiba-tiba.


{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar