Berikut Sederet Mitos Tentang Penurunan Berat Badan!

Bookmark and Share

Untuk mendapatkan tubuh ramping dan ideal jelas memerlukan tekat dan kesabaran, karena anda nyaris tak dapat memperolehnya dalam waktu singkat. Banyak mitos yang dipercaya oleh banyak orang untuk menurunkan berat badan secara drastis, namun tak semua bisa anda percaya. Berikut sederet mitos yang berkembang soal penurunan berat badan:
MITOS #1: Diet karbohidrat otomatis menurunkan berat badan
Mengapa hal ini tak sepenuhnya benar? Untuk membakar lemak, Anda tetap membutuhkan bahan bakar dalam tubuh, yakni dengan asupan kalori sesuai kebutuhan untuk mencapai rentang intensitas tinggi saat olahraga.
Tanpa adanya sumber bahan bakar (yaitu karbohidrat), ibaratnya tangki mesin Anda dalam keadaan kosong, sehingga pada akhirnya Anda akan bekerja dengan asap. Anda akan merasa seolah-olah sedang berlatih keras, tapi sebenarnya latihan itu tidak akan efektif, karena tubuh tak dipicu dengan benar.
MITOS #2: Olahraga ringan dengan waktu lama lebih efektif membakar lemak dibandingkan olahraga dengan intensitas tinggi
Meskipun Anda akan membakar lebih banyak lemak dibandingkan karbohidrat selama sesi latihan yang cukup ringan atau moderat, total pembakaran kalori sebenarnya tergantung pada durasi latihan. Selain itu, tak akan terjadi peningkatan dalam hal metabolisme setelah latihan.
Sementara latihan dengan intensitas tinggi, bagaimanapun akan menyebabkan intensitas pembakaran lemak yang dapat bertahan lebih dari sehari pasca berolahraga. Saat itulah tubuh akan benar-benar berubah bentuk.
MITOS #3: Memangkas 500 kalori dari porsi makanan sehari-hari akan menurunkan beberapa kilogram dalam seminggu
Manusia diciptakan untuk mampu bertahan hidup, sehingga ketika kalori yang harusnya dikonsumsi menjadi sangat dibatasi, tubuh akan masuk ke dalam tahap bertahan hidup.
Hal ini akan memperlambat laju metabolisme, dan akan sangat mengandalkan setiap asupan kalori. Dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori per hari, akan mendorong tubuh mengubah sumber bahan bakar.
Jika Anda memotong 300 kalori saja dari menu makanan sehari-hari, Anda justru akan kehilangan berat badan lebih banyak dibandingkan jika Anda menurunkan asupan kalori hingga 500 kalori. Makan lebih banyak kalori memungkinkan Anda berlatih lebih keras dan menjaga tingkat metabolisme.
MITOS #4: Berat badan akan turun dengan berhenti makan sejak jam 18.00
Semua makanan mengandung kalori, terlepas dari waktu Anda makan. Kebenaran yang sederhana adalah makan terlalu banyak kalori akan menyebabkan berat badan Anda naik.
Sebuah studi di tahun 2012 membandingkan orang gemuk yang makan karbohidrat sepanjang hari, dan orang-orang dengan berat badan normal namun tetap makan saat jam makan malam. Kelompok pemakan karbohidrat di malam hari ternyata bisa kehilangan berat badan. Karena, tubuhnya memiliki lebih banyak lemak untuk sumber pembakaran, dan akan merasa tidak lapar keesokan harinya.
Dengan demikian peneliti mencatat, kelompok yang tetap makan malam memiliki tingkat produksi hormon pengatur rasa kenyang dan lapar yang lebih baik. Penjelasan ini juga mungkin terletak pada produksi Hormon Pertumbuhan (GH) dalam tubuh.
GH adalah hormon yang mengontrol seberapa banyak lemak melakukan pembakaran dalam tubuh, dan seberapa banyak otot yang terbangun. Di malam hari, puncak produksi GH terjadi pada saat Anda tidur dan berhenti berproduksi saat Anda mulai makan pertama kali di esok harinya.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar