Bayi lelaki ini merupakan buah hati dari pasangan Wahyu Ningsi (30) dan Wahyudi (33) lahir kemarin sore dengan selamat dan kini dirawat di RS Pekanbaru Medical Canter (PMC) . Namun lafal itu hanya ada di daun telinga sebelah kiri saja, sedangkan telinga kanannya seperti biasa.
" Kita mengetahui kalau terlinga anak saya mirip lafal Allah ketika ibunya mau menyusui, kami sangat senang, ini adalah titipan ilahi yang sangat patut kami syukuri," Selasa (9/2/2010).
Dia mengatakan bahwa dia bersama istrinya saat hamil tidak mempunya firasat apa-apa. Namun menurutnya mereka memang berharap saat kelahiran nanti anak yang lahir adalah anak lelaki.
"Karena kedua anak saya sebelumnya adalah wanita, ternyata Allah mengabulkan permintaan kami," katanya dengan riang.
Sementara itu menurut Wahyu Ningsih putra ketiganya yang lahir dengan normal dan memiliki berat 3,2 Kg dan panjang 50 Cm ini akan diberi nama Tabriz Abdul Hafiz. "Putra saya lahir melalui persalinan metode air (Water Birth)," ucapnya.
Tahun 2006 silam, keajaiban serupa juga terjadi di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Jepara. Kusrifan (36), warga Dukuh Juwetan, RT 36 RW 7, hanya bisa memanjatkan syukur kepada Sang Pencipta. Anak kedua yang dilahirkan Zuliana (30), istrinya, memiliki tekstur telinga yang aneh. Bagian dalam daun telinga anak itu yang sebelah kanan menyerupai khat (tulisan Arab) lafal "Allah", sedangkan telinga kiri mirip khat lafal "Muhammad".
"Slamet", demikian untuk sementara kedua orang tuanya memanggil bayi yang belum memiliki nama itu, adalah adik kandung M Zaki Akmal (5). Lahir pada Senin (16/10) sekitar pukul 12.00 di rumahnya, berat badan bayi itu 3,5 kg dengan panjang 50 cm.
Adalah Zaenudin (30), kakak sepupu sang bayi, yang kali pertama menjumpai keunikan tekstur bagian dalam kedua telinga "Slamet". "Pada awalnya saya tak menyangka kalau kuping si bayi tampak unik seperti ini. Namun setelah saya cermati satu per satu lekukannya, ternyata terlihat jelas tekstur daun telinga sebelah kirinya menyerupai khath lafal Allah, sedangkan telinga kanan mirip khat lafal Muhammad," kata Zaenudin saat ditemui sambil menggendong bayinya.
Di telinga kiri, khath lafal Allah dapat terbaca dengan jelas. Susunan huruf alif, lam jalalah, dan ha tersusun dari daun telingan bagian atas ke bawah (terbaca dari kanan ke kiri lazimnya huruf Arab). Khat di telinga kiri agak rumit karena susunan huruf mim, ha, mim, dan dal, tersusun dari kiri ke kanan (dari bagian atas daun telingan ke bawah). Sekalipun demikian, jika dicermati, lekukannya terbaca juga.
Dibandingkan dengan telinga kakak sang bayi, kedua orang tuanya, anggota keluarganya, atau orang lain yang kemarin melihat, tekstur telinga bayi itu jelas berbeda. Zuliana malah tidak menduga putranya memiliki keunikan seperti itu.
"Saya sih ndak tahu dan tidak menyangka. Cuma saudara-saudara yang melihat. Sewaktu lahir dan kali pertama saya melihat anak saya ini, saya hanya bisa bersyukur karena lahir dengan selamat. Makanya sebelum diberi nama ya dipanggil "Slamet" (yang berarti selamat)," kata dia didampingi bibi sang bayi, Musliatun.
Warna Kulit
Zuliana menuturkan, ada keanehan lain pada warna kulit wajah sang bayi saat lahir. Seluruh kulit wajah bayi itu berwarna hijau tua kebiru-biruan dan kehitam-hitaman. Selain di wajah, warna kulit bagian tubuh lainnya normal seperti kebanyakan bayi, agak kemerah-merahan.
Namun, warna kulit wajah yang kontras itu berangsur berubah dan menyesuaikan dengan kulit bagian tubuh lainnya. Tampak hingga Kamis kemarin, di bagian atas bibir mungil sang bayi masih terlihat warna kehitaman layaknya kumis.
Kusrifan, ayah sang bayi, juga tak kuasa mengungkapkan rasa syukur atas lancarnya proses kelahiran bayi pada hari ke-23 bulan Ramadan itu. "Sama seperti ibu si bayi, saya juga pada awalnya tak begitu memperhatikan lekukan telinga anak saya ini, tapi kalau memang terlihat orang banyak seperti ini, ya kami serahkan kepada Allah.source
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar