Ia merenda bunga kelicikan dan kebohongan
Rahim subur menyimpan angan-angan dusta
Senyumnya getir bebani mimpi bersarang dalam pikiran
Dipuasi nafsu diri dengan kebusukan rencana
Dan… kini memandang dengan pandang warna kelam
Merasa nyawa jerat bau harum bunga kematian tanam
Bersama tatapan, bicara dalam diamnya
Terungkap peranan rasa pahit memberi senja
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar