Mama dan Papaku membeli sebuah rumah baru. Rumah baruku begitu besar. Usia rumah baruku sudah ratusan tahun. Dinding dan pondasi rumah baruku begitu besar dan kuat.
Aku juga memiliki sebuah kamar tidur yang baru. Di dalam kamar tidur aku menemukan sebuah almari yang begitu besar. Almari itu terlihat sangat tua namun terbuat dari kayu yang kokoh. Aku mencoba membuka almari tua itu dengan hati-hati. Saat pintu almari terbuka, aku tidak menemukan apapun di dalam almari itu. Setelah itu aku segera menutup pintu almari tua itu. Aku lalu keluar dari kamar untuk membersihkan bagian luar rumah baruku.
Pada malam harinya, setelah makan malam bersama dengan Mama dan Papa, aku segera pergi ke kamar tidur baruku. Aku sangat kelelahan hari ini, karena tadi siang dan sore hari aku membersihkan rumah baruku. Aku segera merebahkan tubuhku untuk tidur.
Saat aku telah terlelap, secara tiba-tiba, aku mendengar suara seseorang yang sedang mengetuk pintu. Aku pun terbangun untuk melihat siapa yang datang. Aku menatap ke arah pintu kamar. Tidak lama kemudian suara ketukan pintu itu kembali terdengar. Ternyata suara itu bukan berasal dari pintu kamar, melainkan dari pintu almari tua.
Aku segera berjalan mendekati pintu almari itu. Setelah aku berada di depan almari itu, aku berkata,”Siapa yang ada di dalam??”
Lalu aku mendengar ada beberapa orang menjawab dengan bersamaan,”Kami adalah monster yang bahagia dan baik hati. Kami adalaHAPPY MONSTER. Apakah kamu takut pada monster?”
“Aku tidak takut pada siapa pun, bila mereka baik hati.” Jawabku dengan singkat.
Lalu monster itu kembali bertanya,”Apa kamu mau berjanji?”
“Ya... Aku berjanji.” Jawabku lagi.
“Baiklah kalau begitu, agar kamu tidak terkejut, silakan kamu sendiri yang membuka pintu almari ini.” Pinta monster itu.
Aku pun menjawab sambil membuka pintu almari itu pelan-pelan,”Baiklah... .”
Setelah itu, aku pun membuka pintu almari itu dengan perlahan-lahan. Setelah pintu terbuka, aku melihat ada tiga monster di dalam almari. Mereka sangat lucu. Aku tidak takut saat melihat wajah mereka, karena bagiku mereka adalah mahluk yang lucu. Aku juga yakin jika mereka tidak mungkin menyakitiku.
Monster itu memiliki kulit yang berwarna-warni. Setelah aku puas tertawa melihat penampilan ke tiga monster itu, aku segera memperkenalkan diriku. “Hai... Namaku
John. Aku adalah penghuni baru di sini. Senang berkenalan denganmu.”
Tidak lama kemudian, para monster itu pun memperkenalkan diri mereka masing-masing secara lengkap.
Monster berwarna merah segera maju dan memperkenalkan dirinya,”Hai... Namaku Redy. Aku memiliki delapan mata, tiga telinga, empat hidung, dan dua mulut.”
Kemudian disusul dengan monster yang berwarna Biru,”Hai... Namaku Bluly. Aku memiliki tujuh telinga, enam mata, satu hidung, dan tiga mulut.”
Lalu tiba saatnya monster kuning untuk memperkenalkan dirinya,”Hai... Namaku Yelly. Aku memiliki sepuluh mata, Sembilan telinga, lima hidung, dan tiga mulut.
Mereka berkata secara bersamaan,”Senang berkenalan denganmu... .”
Aku pun membalasnya,”Senang berkenalam denganmu juga.... .”
Malam itu aku tidak tidur, karena aku bermain perang bantal bersama monster-monster itu. Aku senang sekali bermain bersama mereka.Permainan bantal pada malam hari itu telah menyebabkan kapas-kapas bantal berhamburan kemana-mana. Kami bermain perang bantal hingga kami kelelahan. Pada saat aku mulai kelelahan, aku kembali merebahkan tubuhku di tempat tidur. Secara tidak sadar, aku telah tertidur dengan lelapnya.
Pagi harinya Papa berteriak marah-marah untuk membangunkanku,”John... Mengapa ada banyak kapas berhamburan di kamarmu? Mengapa kamu juga merusak bantal-bantal baru yang Papa belikan?”
Aku tidak bisa berkata apa-apa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Papa. Setelah aku bangkit dari tidurku, aku melihat ke arah almari tua itu. Aku melihat pintu almari tua itu terbuka, dan aku tidak menemukan siapa pun dan apa pun.
Blog lagu, dongeng, pendidikan anak:
http://www.lagu2anak.blogspot.com
http://funchildsongs.blogspot.com
(Zepe Heru Saputra S.S)
Aku juga memiliki sebuah kamar tidur yang baru. Di dalam kamar tidur aku menemukan sebuah almari yang begitu besar. Almari itu terlihat sangat tua namun terbuat dari kayu yang kokoh. Aku mencoba membuka almari tua itu dengan hati-hati. Saat pintu almari terbuka, aku tidak menemukan apapun di dalam almari itu. Setelah itu aku segera menutup pintu almari tua itu. Aku lalu keluar dari kamar untuk membersihkan bagian luar rumah baruku.
Pada malam harinya, setelah makan malam bersama dengan Mama dan Papa, aku segera pergi ke kamar tidur baruku. Aku sangat kelelahan hari ini, karena tadi siang dan sore hari aku membersihkan rumah baruku. Aku segera merebahkan tubuhku untuk tidur.
Saat aku telah terlelap, secara tiba-tiba, aku mendengar suara seseorang yang sedang mengetuk pintu. Aku pun terbangun untuk melihat siapa yang datang. Aku menatap ke arah pintu kamar. Tidak lama kemudian suara ketukan pintu itu kembali terdengar. Ternyata suara itu bukan berasal dari pintu kamar, melainkan dari pintu almari tua.
Aku segera berjalan mendekati pintu almari itu. Setelah aku berada di depan almari itu, aku berkata,”Siapa yang ada di dalam??”
Lalu aku mendengar ada beberapa orang menjawab dengan bersamaan,”Kami adalah monster yang bahagia dan baik hati. Kami adalaHAPPY MONSTER. Apakah kamu takut pada monster?”
“Aku tidak takut pada siapa pun, bila mereka baik hati.” Jawabku dengan singkat.
Lalu monster itu kembali bertanya,”Apa kamu mau berjanji?”
“Ya... Aku berjanji.” Jawabku lagi.
“Baiklah kalau begitu, agar kamu tidak terkejut, silakan kamu sendiri yang membuka pintu almari ini.” Pinta monster itu.
Aku pun menjawab sambil membuka pintu almari itu pelan-pelan,”Baiklah... .”
Setelah itu, aku pun membuka pintu almari itu dengan perlahan-lahan. Setelah pintu terbuka, aku melihat ada tiga monster di dalam almari. Mereka sangat lucu. Aku tidak takut saat melihat wajah mereka, karena bagiku mereka adalah mahluk yang lucu. Aku juga yakin jika mereka tidak mungkin menyakitiku.
Monster itu memiliki kulit yang berwarna-warni. Setelah aku puas tertawa melihat penampilan ke tiga monster itu, aku segera memperkenalkan diriku. “Hai... Namaku
John. Aku adalah penghuni baru di sini. Senang berkenalan denganmu.”
Tidak lama kemudian, para monster itu pun memperkenalkan diri mereka masing-masing secara lengkap.
Monster berwarna merah segera maju dan memperkenalkan dirinya,”Hai... Namaku Redy. Aku memiliki delapan mata, tiga telinga, empat hidung, dan dua mulut.”
Kemudian disusul dengan monster yang berwarna Biru,”Hai... Namaku Bluly. Aku memiliki tujuh telinga, enam mata, satu hidung, dan tiga mulut.”
Lalu tiba saatnya monster kuning untuk memperkenalkan dirinya,”Hai... Namaku Yelly. Aku memiliki sepuluh mata, Sembilan telinga, lima hidung, dan tiga mulut.
Mereka berkata secara bersamaan,”Senang berkenalan denganmu... .”
Aku pun membalasnya,”Senang berkenalam denganmu juga.... .”
Malam itu aku tidak tidur, karena aku bermain perang bantal bersama monster-monster itu. Aku senang sekali bermain bersama mereka.Permainan bantal pada malam hari itu telah menyebabkan kapas-kapas bantal berhamburan kemana-mana. Kami bermain perang bantal hingga kami kelelahan. Pada saat aku mulai kelelahan, aku kembali merebahkan tubuhku di tempat tidur. Secara tidak sadar, aku telah tertidur dengan lelapnya.
Pagi harinya Papa berteriak marah-marah untuk membangunkanku,”John... Mengapa ada banyak kapas berhamburan di kamarmu? Mengapa kamu juga merusak bantal-bantal baru yang Papa belikan?”
Aku tidak bisa berkata apa-apa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Papa. Setelah aku bangkit dari tidurku, aku melihat ke arah almari tua itu. Aku melihat pintu almari tua itu terbuka, dan aku tidak menemukan siapa pun dan apa pun.
Blog lagu, dongeng, pendidikan anak:
http://www.lagu2anak.blogspot.com
http://funchildsongs.blogspot.com
(Zepe Heru Saputra S.S)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar