Home » komputer/trik-tips » Kiat Menangkal Konten Seksual di Ponsel Anak
Kiat Menangkal Konten Seksual di Ponsel Anak
Jakarta - Peredaran konten seksual di ponsel atau yang lebih dikenal dengan istilah sexting memang bisa 'meracuni' siapa saja, tak terkecuali anak-anak.
Sebelum pikiran buah hati kita menjadi tercemar dengan kata-kata atau gambar tak senonoh tersebut, ada baiknya para orang tua memagari mereka.
Berikut kiat untuk menangkal konten esek-esek tersebut yang dikutip detikINET dari Connect Safely, Kamis (11/3/2010):
Bagi Orang Tua:
1. Mulailah memberi pengertian kepada anak tentang fenomena sexting. Namun bukan berarti Anda lantas menghardik mereka. Intinya adalah jalin komunikasi awal yang baik dan nyaman dengan si anak.
2. Jika anak Anda kedapatan memiliki atau saling berkirim konten porno via ponselnya, segera suruh mereka hentikan hal itu. Jelaskan kepada anak bahwa memiliki atau menyebarkan konten seksual lewat ponsel merupakan pelanggaran hukum dan berisiko terhadap sesuatu yang tidak baik.
3. Tetap tenang ketika menghadapi anak yang nakal tersebut, pelajari kondisi kejiwaan si anak pula. Jika mereka sedang 'panas', Anda tentu jangan ikut 'panas' pula.
4. Anda juga harus tetap mengikuti perkembangan teknologi. Situs sosial apa yang tengah digandrungi, dan pelajari ancaman-ancamannya.
Bagi Anak:
a. Jika mendapat foto/kalimat porno di ponsel, jangan lantas menyebarkannya ke orang lain meskipun ke teman-teman dekat Anda. Mungkin pada awalnya mereka melakukan itu karena iseng, tapi ulah iseng-isengnya itu bisa menjadi senjata makan tuan suatu saat nanti. Seperti tertangkap saat razia di sekolah atau lainnya.
b. Jangan takut untuk menjalin komunikasi dengan orang tua atau sosok yang lebih dewasa lain mengenai masalah sexting ini. Yakinkan para orang tua bahwa mereka tidak perlu paranoid mengenai hal itu (sexting).
c. Jika mendapat konten sexting dari teman atau orang yang Anda kenal, berilah pengertian bahwa perbuatan mereka itu berbahaya dan melanggar hukum.
d. Jika aksi nakal teman Anda tersebut masih belum berhenti, ada baiknya jika Anda dengan orang tua ataupun guru berbicara langsung dengan orang tua anak tersebut.
sumber : www.detikinet.com
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar