Jika ditanya manakah yang lebih sulit mengajar kelas tinggi atau kelas rendah? Maka saya langsung spontan menjawab lebih mudah kelas tinggi, dan lebih sulit kelas rendah. Mungkin anda sependapat dengan saya. Mengapa mengajar kelas 1 dan 2 justru lebih rumit? Baik pada kesempatan kali ini saya ingin share kepada teman-teman Guru pengampu Bahasa Inggris SD.
Gambar anaka-nak SD diambil dari http://www.kapuas.info |
Anak-anak SD kelas 1 dan 2 tentunya berbeda dengan anak kelas 3 sampai 6. Kelas satu dan dua atau kelas rendah adalah periode dan tahapan anak sedang proses belajar membaca, menulis, dan berhitung dasar. Apabila kita juga mengajarkan membaca dan menulis dalam Bahasa Inggris maka akan semakin sulit bagi anak untuk menerimanya. Anak belajar menulis dan membaca dalam Bahasa Indonesia saja sulitnya bukan main.
Di sini perlu diketahui bersama bahwa pelajaran Bahasa Inggris di SD khusus kelas rendah tidak sama dengan kelas tinggi. Kelas rendah perlu diperlakukan berbeda dengan kelas tinggi. Bahasa Inggris untuk anak-anak kelas rendah lebih ditekankan pada speaking dan listening. Aspek writing dan reading perlu diminimalisir. Kenapa saya katakan demikian? Pengalaman saya di tempat saya mengajar siswa sangat kesulitan jika anak disuruh menulis apalagi membaca. Contoh yang sederhana saja ketika kita mengajarkan tulisan “one” kita mengucapkan /wan/ ini tidak dapat diterima anak. Anak kelas randah masih polos dan lugu mereka tentunya tidak akan menerima jika gurunya melafalkan /wan/. Jika kita menuliskan vocabulary dalam Bahasa Inggrispun anak masih kesulitan di dalam membacanya. Akan sangat susah jika pengajaran dimulai dari Guru menuliskan vocabulary di papan tulis kemudian anak disuruh menulis apalagi membaca bersama-sama. Bukankah nantinya justru akan mengganggu anak di dalam belajar membaca dan menulis. Anak lagi proses dalam belajar membaca dan menulis. Jika anak terlalu dibebani belajar menulis dan membaca dalam Bahasa Inggris menurut saya pribadi juga bisa mengganggu anak. Jadi di level keas rendah guru lebih banyak aktif mengucapkan, melafalkan. Lebih ke speaking dan listenign, anak belajar melafalkan, mengucapkan dan mendengar vocabulary dan kata-kata serta kalimat dari guru.
Kembali ke prinsip pembelajaran Bahasa. Bahwa bahasa berawal dari Bahasa lisan kemudian mengarah ke bahasa tulis. Anak belajar mengenal bahasa lisan sebelum mengenal bahasa tulis. Bukankah manusia sebelum mengenal bahasa tulis, mereka mengenal bahasa lisan dari orang tuanya dan lingkungan sekitar? Anak menirukan orangtuanya. Ketika anak mulai dewasa dan mengenyam pendidikan maka dia mulai mengenal bahasa tulis. Pengajaran Bahasa Inggris di kelas rendah penekanannya adalah speaking dan listening. Mengajarkan Bahasa Inggris untuk kelas rendah dapat kita isi dengan lagu-lagu Bahasa Inggris untuk anak-anak, permainan/games, guessing, menggambar/drawing, mewarnai/coloring dan lain-lain. Jadi intinya guru harus pandai-pandai menguasai metode pengajaran Bahasa Inggris yang dapat diterima anak dengan fun dan enjoy. Kita dapat menyampaikan materi kepada anak-anak dengan cara atau metode yang lebih menekankan pada bahasa lisan(listening and speaking). Untuk evaluasinya pun kita seharusnya menilai anak dar speaking dan listening. Jika memang kita kesulitan jika hanya mengajarkan listening dan speaking, maka aspek writing dan reading bisa dilakukan akan tetapi porsinya sangat kecil dan dibatasi. Dan ini lebih ditujukan pada kemampuan anak didalam mengingat kata/vocabulary dalam bahasa inggris yang dipelajari. Untuk writing bisa menggunakan missing letter. Jadi anak bisa disuruh untuk mengisi huruf yang hilang dari suatu vocabulary tentang tema yang dipelajari. Dan banyak lagi contoh latihan dan pengajaran writing.
Kesimpulannya adalah bahwa Pengajaran Bahasa Inggris khususnya kelas satu dan dua memerlukan perlakuan yang berbeda dengan kelas lainnya. Bahasa Inggris kelas satu lebih menekankan pada aspek speaking dan listening akan tetapi boleh menggunakan aspek writing dan reading dengan porsi yang sedikit. Pengajaran Bahasa Inggris di kelas ini menuntut penguasaan guru akan metode yang tepat. Metode yang digunakan contohnya bisa menggunakan pendekatan lagu-lagu Bahasa Inggris, game, guessing, coloring, filling the missing letter, dan sebagainya. Semoga bermanfaat.
Buku rangkuman materi Pelajaran Bahasa Inggris di SD klik disini
Buku rangkuman materi Pelajaran Bahasa Inggris di SD klik disini
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar