GEBRAKAN SASTRA BURUH MIGRAN

Bookmark and Share
Minggu pagi hingga malam, hari padat dengan aktifitas rutin. Bila pagi dari rumah tujuan utama ke kantor majalah iqro untuk melayani distributor. Bila sudah agak sepi, baru menuju pertemuan rutin FLPHK untuk diskusi tentang kepenulisan. Aktifitas ini aku ikuti rutin tiap minggu, tapi kadang bila ada acara pengajian aku juga bantu liputan berita untuk majalah iqro.

Siang itu, menepati janji dengan temanku untuk bareng menuju pertemuan flphk. Setelah aku telepon ternyata dia sudah menunggu di taman victory dekat pintu masuk. Akhirnya segera aku menuju tempat itu, baru jalan bareng ke flp. Dari jauh kulihat wajah temanku tidak seperti biasa, begitu ceria sekali. Pasti ada kabar baik dari anaknya yang ada di Indonesia.

Ternyata, dugaanku salah. Dia bilang kalau buku kumcer ku maupun dia tidak akan lama terbit. Antara percaya dan tidak yang menari dalam pikiranku. Sebab, dari pihak editor tidak mengimpormasikan apa-apa pada diriku saat ngobrol lewat chat. Bahkan, dia dapat kabar juga dari temannya yang juga temanku berada di Indonesia. aku jadi bingung dengan apa yang dikatakan padaku.
Setelah dijelaskan secara gamblang, baru aku paham. Bahwa temanku di Indonesia bernama ( Ir ) melihat dari kompas. Kemudian temanku Ir menuruh temanku di Hong Kong ( Nad ) buka google lalu kilk namanya sendiri. Nah, dari situlah tampak beberapa surat kabar local yang ada di Indonesia sudah mempubikasikan bahwa ada 16 buku terbit berupa: kumce, kum opini, dan kumcer beberapa pemenang lomba cipta karya BI (Berita Indonesia)

Kebetulan saat itu, aku bawa laptop. Sampai di markas flp, aku langsung buka computer lalu mengikuti cara temanku ( Nad ) tapi dengan memasukan namaku sendiri. Dekk..! ternyata benar kata temanku tadi. Bahkan siang itu sudah lebih dari tiga Koran lokal yang posting hamper sama mempublikasikan tentang terbitnya buku buruh migrant di Hong Kong.

Sungguh, aku bahagia saat itu. Sebab, aku tidak percaya kalau kumcerku bisa lulus sensor. Karena aku membuatnya serba dadakan hanya satu bulan setengah mati-matian dapat nulis 12 cerpen. Apalagi saat itu, bulan puasa. Dimana seharian penuh kerja, kemudian malam harus kejar membuat cerpen. Sedangkan pukul empat harus saur. Nah… bayangkan berapa jam aku harus tidur tiap malamnya. Ini semua demi menggali rasa DP ku untuk menerbitkan buku sendiri.

Tapi setelah menang lomba cipta nulis cerpen di BI dan terbitnya buku ini, aku semakin giat mengasah belajar nulis. Ini semua aku anggap support yang sangat mahal harganya. Kenapa? Karena pada dasarnya aku bukanlah seoarang lulusan mahasiswa sastra dan tidak belajar nulis sejak kecil. Tapi aku belajar nulis pada tahun 2005 di Flphk, saat itu juga mut-mutan dalam menulisnya. Setelah menang lomba nulis kisah sejati pada tahun 2007 awal kemarin aku semakin semangat.

Semoga dengan gebrakan sastra buruh migrant melalui bukunya yang akan terbit ini, semakin terangkat derajat para BMI lainnya. Pada dasarnya, tidak semua buruh mingran itu bodoh. Tapi sangat berkwalitas potensi yang dimiliki, Cuma semua itu akan terbukti bila ada yang mau membimbingnya seperti sekarang ini. Dalam bimbingan Pak Bonari Nabonenar akhirnya dapat terwujudlah buku-buku karya BMI yang akan dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia.

Bukti lainnya, yaitu terbitnya buku dari flphk peri Hong Kong, tarian naga kecil, perempuan di negri beton dan masih banyak lagi. Kuliah dunia nyata dengan jurusan pengalaman jawaban yang tepat bila ditanyain orang dimana aku kuliah. Karena aku belajar semua ilmu berharga tentang berbisnis maupun nulis dari mana saja. Setiap melangkahkan kaki pasti ada ilmu yang kita petik bila kita mau mencermati dengan jeli perubahan terjadi. Apakah yang aku katakan benar? Bisa di buktikan sendiri.
Ingin tahu isi cerita kumcernya? Tunggu kalau sudah terbit. Yang pasti menggambarkan situasi Hong Kong dan situasi di rumah majikan. Pastinya seru sekali, kalau isi kumcerku ada 6 cerita humor dan 6 lagi cerita kesedihan menjadi pembantu. Semoga terbitnya buku ini semakin semangat semua penulis buruh mingran. dengan

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar