Alien. Dongeng Karya Kak Zepe (Cerpen Anak, Cerita Anak-anak, Cerita Alien, Cerita Fiksi Anak, Bercerita dan Belajar, Mendongeng dan Mengajar)

Bookmark and Share
Publish Post


Pada suatu malam, Hendrick hendak makan malam bersama Mamanya di rumah. Hendrick sudah duduk di atas kursi. Dia atas meja makan sudah ada ayam goreng, kentang goreng, dan beberapa potong daging sapi panggang. Mama sedang memasak sup, dan Hendrick harus menunggu hingga sup itu matang dan mereka akan makan bersama. Aroma dari masakan Mama bisa tercium dari luar rumah. Masakan Mama memang sangat lezat, tidak hanya rasanya yang enak, tapi juga baunya.



Pada saat Hendrick sedang menunggu Mama memasak sup, ada suara bergemuruh terdengar dari luar rumah Hendrick. Setelah mendengar suara itu, Hendrick langsung mengintip dari jendela. Hendrick ingin tahu suara apa yang dia dengar. Dari dalam rumahnya, Hendrick melihat sebuah UFO di pekarangan rumahnya. Dengan spontan Hendrick berteriak,”Mama.... Lihat... Ada sebuah UFO datang ke rumah kita.”

Lalu Mama menjawab dengan santainya,”Sebentar sayang... Mama baru memasak. Nanti setelah Mama selesai memasak, kita akan makan sambil menonton TV bersama.”



“Tapi Ma... Ini benar-benar nyata, aku melihat sebuah UFO di pekarangan rumah kita.”Kata Hendrick dengan polosnya.



Mama pun berkata dari dapur,”Hendrick.... Cukup... Mama sedang sibuk. Sebaiknya kamu menonton TV dengan tenang.”



Hendrick tidak berkata apa-apa lagi, karena dia begitu tertegun melihat sebuah UFO yang datang ke rumahnya. Dia jadi teringat akan berita-berita di koran dan televisi akhir-akhir ini, tentang datangnya mahluk luar angkasa di bumi yang suka menculik anak-anak.

Tidak lama kemudian, seorang mahluk asing keluar dari UFO tersebut. Melihat mahluk asing itu, Hendrick menjadi sangat tegang. Mahluk asing itu adalah mahluk luar angkasa atau Alien. Setelah keluar dari UFO, Alien itu menghampiri jendela tempat Hendrick mengintip. Sepertinya Alien itu tahu kalau diriynya sedang diintip. Hendrick mulai menjauh perlahan-lahan dari jendela, namun mata Hendrick tetap tertuju pada jendela rumahnya.



Tidak lama kemudian, jendela rumah Hendrick pun terbuka. Hendrick bisa melihat Alien itu dengan tenangnya masuk ke dalam rumah Hendrick lewat jendela. Kali ini Hendrick tidak bisa berbuat apa-apa lagi, karena Alien itu membawa senjata laser. Hendrick tidak berani berbicara kepada mamanya lagi.

Hendrick melihat Alien itu mengacungkan senjata laser ke arahnya, dan melangkah mendekatinya. Pada saat kaki Alien itu melangkah mendekatinya, Hendrick melihat remote radio berada di atas lantai. Pada saat Alien itu berjalan mendekatinya, secara tidak sengaja Alien itu menginjak remote control radio-tape di atas lantai. Kaki Alien itu menyentuh tombol power secara tidak sengaja, sehiangga menyebabkan radio-tape menjadi hidup.



Lalu terdengarlah suara pennyanyi dangdut dari radio tape. Tanpa disangka, Alien itu bisa bergerak tak terkendali. Alien itu menggoyangkan tubuhnya. Alien itu tidak bisa menguasai dirinya sendiri untuk berhenti menari. Secara spontan, Alien itu membuang senjatanya ke atas lantai dan menutup telinganya. Sambil menutup telinganya, Alien itu pergi meninggalkan rumah Hendrick lewat jendela. Tidak lama kemudian, Alien itu pun pergi meninggalkan bumi untuk selamanya.

Lalu terdengarlah suara Mama berkata dari dapur,”Hendrick.... Apa yang kamu lakukan?? Ayo..matikan radio-tape itu!”



Setelah itu, Hendrick melihat ke arah pekarangan rumahnya dan ke atas langit. Dia sudah tidak menemukan apa pun di sana. Lalu Hendrick berjalan ke arah radio-tape dengan tergesa-gesa, karena suara radio-tape itu sangat berisik dan keras sekali. Setelah mematikan radio-tape, Hendrick heard pintu rumahnya diketuk. Hendrick pada awalnya berpikir bahwa yang mengetuk pintu rumahnya adalah Alien. Namun dari luar rumah, Hendrick mendengar suara yang tidak asing baginya,”Sayang.... Ayo buka pintunya... Aku lelah sekali.”



Tidak salah lagi, itu adalah suara Ayah Hendrick. Maka dengan tenang Hendrick pun membuka pintu rumahnya. Dia melihat ayahnya tampak kelelahan setelah pulang dari kantor. Setelah pintu terbuka, Ayah berkata kepada Hendrick,”Hendrick... Mengapa tadi ayah mendengar suara berisik dari dalam rumah?”

Lalu Hendrick pun menjawab,”Ayah... Aku tadi melihat sebuah UFO. Lalu aku melihat sebuah seorang Alien masuk ke dalam rumah kita lewat jendela, lalu... .”



Sebelum Hendrick menyelesaikan kata-katanya Ayah berkata,”Cukup Hendrick... Sepertinya kamu harus mengurangi nonton televisi.”



Dengan geramnya, Hendrick berkata,”Tidak Ayah... Aku tidak berbohong. Ayah percaya kepadaku!”

“Hendrick... Aku sudah mengatakannya kepadamu. Kamu jangan suka membual. Kalau kamu suka membual, kamu akan dijauhi teman-temanmu!” Kata Ayah dengan tegas.

Setelah itu, Mama berjalan menuju meja makan, sambil membawa satu panci sup panas. Melihat suaminya sudah pulang, Mama berkata,”Sayang... Ternyata kamu sudah pulang. Ayo... cepat ganti baju, kita akan makan bersama.”



Papa hanya menganggukkkan kepalanya, kemudian berjalan menuju kamar tidurnya untuk berganti baju. Pada saat Papa berjalan menuju kamar tidurnya, Papa melihat sebuah senjata yang aneh. Papa segera memungutnya dan berkata,”Hendrick... Kapan kamu membeli pistol bagus ini? Sepertinya Papa belum pernah membelikanmu pistol seperti ini.”



Hendrick yang pada saat itu sudah duduk di kursi makan dengan tenang berkata,”Itu adalah pistol punya mahluk UFO yang baru saja datang Papa... . Sebaiknya Papa berhati-hati dengan pistol itu!”



“Hahahahaha... Ada-ada saja kamu nak... . Aku sudah pernah mengatakan padamu untuk jangan membeli mainan yang berbahaya!”



Lalu Papa membawa senjata itu masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu kamarnya. Tidak lama setelah ayah menutup kamar tidurnya, terdengarlah sebuah suara ledakan,”BOOOOOOOOOOM!!!”



Hendrick dan Mama sangat terkejut mendengar suara itu. Lalu mereka segera berlari menuju kamar tidur Papa yang tidak terkunci.

Lalu Hendrick dan Mama melihat sebuah lemari baju kesayangan Papa telah hangus terbakar dan mengeluarkan sedikit asap.



“Ter..ter... ternyata bukan mainan.” Kata Papa dengan terbata-bata.



Dengan santainya, Hendrick berkata,”Aku sudah mengatakannya padamu.... .”

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar