SHOLAWAT UNGKAPAN CINTA

Bookmark and Share

Sholawat dan Hadad Alwi, suatu yang tidak bisa dipisahkan. Sholawat telah
menjadi icon yang melekat sejak lama. Wajar saja sebab dialah yang
mempopulerkan sholawat baik melalui rekaman, CD, VCD. Juga melalui
tayangan media electronic, khususnya stasiun TV.

Laki-laki yang lahir di kota Surakarta pada tahun 1966 ini selalu penyuka warna putih ini lebih mantap dengan pilihannya sebagai penyanyi sholawat. Hanya sholawat jalan satu-satunya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kelebihan suara yang merdu.


Tampaknya ia sudah memilih. Melalui sholawat ia padukan perbuatan dan
perasaan untuk membuktikan cintanya yang besar kepada Rasulullah SAW.
Wajar kemudian, jika kita mendengar lantunan suaranya begitu dalam dan
bergetar, penuh ekspresi. Sebab saat itu, sebenarnya ia tekah membuktikan
dan melantunkan lagu-lagu cinta kepada lelaki pembawa keselamatan,
Muhammad SAW.

“Sholawat itu lantunan cinta tertinggi, ungkapan perasaan, hati dan
pikiran kepada Rasululloh Muhammad SAW”, ujarnya kepada Iqro, di
apartemennya di kawasan Cause Way Bay beberapa hari yang lalu. Iqro
memang sengaja datang setelah sebelumnya membuat janji untuk wawancara,
Sayang waktunya terbatas, wawancara pun akhirnya dilakukan sambil menuju
ke Bandara. Usai sholat Dhuhur disebuah ruang yang disediakan untuk
sholat, Iqro kembali menceritakan.


kelima baginya. Kali ini, ia datang undangan Kothiko dan gabungan dengan beberapa organisasi lainnya dalam rangka
halal bi halal bersama Buruh Mingran Indonesia. Acara halal bi halal itu
sendiri disiselenggarakan di lapangan Victory Park Cause Pemilik nama lengkap Abdulah Hadad Assegaf itu bercerita, baginya
Hongkong bukan hal yang asing, kunjungan kali ini, merupakan kunjungan
Way Bay pada
akad ( 21/10) dikunjungi kurang lebih 10.000 Buruh Migran Indonesia.

Mengapa ia menjadi pesholawat? Ternyata menjadi penyanyi sholawat itu
memang sudah niatan dari dulu. Ia merasa tidak mempunyai kelebihan
apa-apa selain suaranya yang merdu dan bakatnya penyanyi sejak kecil.
Sebagai ucapan syukur kepada Allah atas kelebihannya itu ia akhirnya
menjadi penyanyi Islami. Jadi pilihannya dan ungkapan rasa cinta dan
kagumnya kepada Nabi Muhammad SAW terkenal sebagai Nabi pilihan Allah
SWT.

****

Merintis karier yang dirintis sejak tahun tahun 1997, semua berjalan
lancar berkat bantuan Allah SWT, dukungan keluarga dan teman-temannya.
Orang-orang tercinta terdekatnya mendukung total. Jadi berjalan tanpa
hambatan.

Mengapa semua mendukung? Melantunkan sholawat itu tidak lain mengajak
atau mengingatkan kepada umat Islam untuk menempatkan cintanya kepada
Rasulullah diatas segala-galanya. Pada sisi lain, secara pribadi, dengan
sholawat dirinya mendapatkan ketenangan dan merasa sangat dekat sekali
dengan RabbNya. “ Saat melantunkan sholawat, saya tenang dan merasa dekat
dengan Allah” Ujarnya.

Awalnya, saat mulai merintis karier, ada perasaan ragu diam-diam menyerua
dalam hatinya. Ada goncangan, ada kebimbangan membersit apakah mau
meneruskan karir yang dirintisnya atau tidak. Tak kemudian, ia bulatkan
tekad dan menepis segala keraguan dan kebimbangan dengan kerja keras.
Jadi kalaupun ia sukses seperti sekarang ini, tidak lain merupakan buah
keteguhan dan kegigihannya dalam menggeluti karir.

Ia sukses kini. Sukses dalam karir sebagai penyanyi sholawat dan sukses
juga dalam mengangkat dan membawa lagu-lagu sholawat yang semula dianggap
sebagai lagu pinggiran dalam blantika musik, menjadi lagu yang memiliki
tempat terhormat di hati banyak kalangan. “Terus terang saya merasa
bahagia, sholawat kini bias dilantunkan oleh siapa saja dan menjadi
popular.” Akunya sambil disertai seulas simbul senyum merekah dari
bibirnya.

Kepada para Buruh Mingran Indonesia berada di Hongkong melalui majalah
Iqro, Ia berpesan supaya tidak meninggalkan sholat lima waktu. Sebab
sholat merupakan penyambung umat manusia dengan Allah SWT. Sesulit apapun
supaya melaksanakan sholat, tapi bagi yang benar-benar tidak dapat
melaksanakan sholat tidak boleh berkecil hati atau berputus asa, tetapi
untuk tetap berdoa memohon bantuan pada Allah SWT supaya dapat membuka
hati majikan. “Saat diakhirat nanti, pertama yang ditanyakan adalah
sholatnya baru amalan lainnya”. tandasnya

Ayah tiga anak, yaitu Fatimah, Ali Akbar, dan Yasmin iru juga berpesan
agar sesama BMI jangan membeda-bedakan antara memakai jilbab dan yang
tidak pakai. Yang memakai jilbab belum tentu mulia hatinya daripada yang
tidak pakai. Bagi Hadad Alwi, seperti yang ia sering lantunkan di atas
panggung bahwa yang tidak memakai jilbab atau yang berpakaian tomboy
semua sama dimata Allah. Semua mempunyai hak untuk mengikuti sholawat,
berhak untuk bersama-sama membuat Rasulullah SAW tersenyum. Sebab Allah
tidak memandang dari segi pakaiannya tapi dari segi hatinya.

Kepada Iqro, penggemar makan bakso dan sayur kaelan ini menginformasikan
kalau kini ia sudah merealese progam baru. Program yang bertemakan
Setengah Hari Bersama Rasulullah SAW. Program ini dirancang seperti
traning dan sudah berjalan di Indonesia tepatnya Jakarta dan Padang yang
diikuti oleh ribuan orang. Rencana kedepanya akan diadakan di Hongkong
selama sebulan sekali.

Program itu dibuat karena rasa pedulinya pada umat manusia yang selama
ini sudah melupakan perjuangan Rasulullah SAW yang begitu besar.
Harapannya nanti, semua semua umat muslim kembali kejalanNya, lebih
mencintai Rasulullah SAW sebelum menggapai cintaNya Allah. Cinta kepada
Allah yidak akan tercapai tanpa menggapai cinta Rasulullah SAW yang
sangat dikasihi Allah SWT terlebih dahulu.

Kelak, jika sudah dibuka di Hongkong, Program Setengah Hari Bersama
Rasulullah itu rencananya akan dilakukan sebulan sekali. Dalam program
traning ini akan mengajak sholat yang khusuk, banyak istifar, dan
mengingat Allah SWT , dengan begitu semua BMI akan merasa dalam satu
ikatan untuk menggapai cintaNya. Atau bisa juga disebut ikatan komunitas Rasulullah.

Tak ada batasan yang ikut. Siapa saja boleh mengikuti, asal mendaftar
kepada panitia yang akan segera dibentuk. Program Setengah Hari Bersama
Rasulullah ini akan dilaksanakan di gedung tidak dilapangan Victory Park.

Sebelum terbang ke tanah air, Hadad Alwi berpesan kepada BMI semua yang
ada di Hongkong agar semakin meningkatkan gemar sholawat untuk membuat
Rasulullah tersenyum dan bertambah tersenyum. Demikian juga, ia berharap
dukungan atas program Setengah Hari Bersama Rasulullah yang akan gelar
rutin sebulan sekali di Hongkong.

Dengan dukungan itu, program itu dan juga sholawat diharapkan sebagai sumber dakwah pula untuk menggapai rahmatNya. Amien…

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar