Ceritanya, dulu pohon kelapa itu ditanam oleh Almarhum sang Buyut pada masa penjajahan kolonial. Pohon yang saat ini diperkirakan telah berusia 125 tahun itu, tak pelak menjadi buah bibir warga masyarakat sekitar, bahkan menyebar ke beberapa desa yang lebih jauh.
"Pohon kelapa ini sudah ada sebelum saya dilahirkan mas, bahkan sekarang sudah berusia 125 tahun. Benar atau tidaknya, buah kelapa dari Pohon ini konon dipercaya oleh sejumlah warga yang lama tidak punya, bisa mendapatkan keturunan," ujarnya kepada www.today.co.id. (28/3/2011)
Ditambahkannya pula, hingga saat ini banyak warga dari lain daerah turut mengunjungi pohon kelapa miliknya, seraya minta satu buah kelapa untuk dibawa pulang dengan alasan mau dijadikan obat.
Konon, pohon yang menjulang tinggi 10 meter dengan diameter 80 centimeter itu, buahnya dipercaya bisa untuk mempermudah keturunan pasangan suami isteri. Ini dirasakan oleh sejumlah warga yang sudah meminum air kelapa, dan rasanya sangat manis bila dibandingkan dengan air kelapa pada umumnya.
Kasdiyanto mengaku tidak begitu peduli walau pohon kelapanya bercabang lima. Namun, ia sempat mengaitkan dengan sebuah mimpinya, kalau di belakang rumah terlihat cahaya putih yang selalu bersinar terang. Ia berharap keunikan pohon kelapa ini, menjadi pertanda baik kepada keluarga dan warga masyawarkat luas.
Seiring pergantian waktu, baginya, pohon kelapa yang ditanam buyutnya itu mempunyai kelebihan dari kelapa lain, yakni batang yang kecil, tetapi mampu menopang beban yang lebih berat. “Ini adalah kebesaran dari Sang Pencipta Alam. Kalau kita kaji dengan akal pikiran, ini hal yang tidak mungkin,” katanya. Kalau kita mau berfikir terhadap beragam fenomena yang tunjukkan Tuhan, maka kita akan lebih tenang dan tergolong pandai bersyukusource
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar