Tips Belajar Sambil Bernyanyi
Lagu adalah bahasa yang universal. Dengan lagu seorang seniman bisa membius banyak orang dan mempengaruhi perasaan pendengarnya. Lagu yang menggunakan lirik dengan bahasa yang tidak kita kenal pun bisa menyentuh perasaan kita, apalgi bila kita memahami makna yang terdapat di dalam lagu tersebut.
Ada beberapa hal yang sangat penting bagi seorang penyanyi dan harus diperhatikan, agar lagu yang dinyanyikan bisa menyentuh hati pendengarnya. Dan hal-hal inilah yang juga harus diperhatikan oleh seorang pendidik saat menggunakan lagu sebagai media pengajaran.Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Seorang penyanyi tidak beda jauh dengan guru yang menggunakan media lagu sebagai media pengajaran. Seorang penyanyi memiliki pendengar yang siap “dimainkan perasaannya” dengan lagu yang mereka bawakan. Dengan suara mereka, penyanyi akan menyampaikan “pesan” yang ada di dalam lagu tersebut.
“Pesan” inilah yang di dalam dunia pendidikan disebut sebagai “materi pelajaran”. Kali ini Kak Zepe akan membahas beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat kita mengajar anak-anak didik dengan sebuah lagu. Dengan kata lain, lewat artikel ini, saya akan membahas hal-hal yang harus diperhatikan pada saat kita menggunakan sebuah lagu sebagai media pelajaran.
1. Kontak Mata
Saya dulu sering mengalami “grogi” pada saat saya pentas di atas panggung waktu bernyanyi. Apalagi saat saya harus melihat sepasang mata tiap penonton. Meskipun pandangan saya tertuju ke depan, saya lebih sesuka memandang dalam tatapan kosong. Saat ini saya menyadari, bahwa tatapan kosong kepada penonton bukanlah cara yang baik untuk menghilangkan grogi. Karena dengan tatapan kosong, kita bisa kehilangan konsentrasi dan pikiran tidak fokus pada lagu yang kita nyanyikan. Tidak jarang, saya jadi sering lupa lirik, saat saya memandang penonton dengan tatapan kosong. Layaknya orang yang sedang melamun, mereka juga memandang dengan tatapan kosong. Dan itulah yang terjadi bila kita bernyanyi di depan banyak penonton dengan tatapan yang kosong, konsentrasi pun bisa menjadi buyar. Untuk bisa tetep konsentrasi tanpa terkesan “nyuekin” penonton, saya memiliki sebuah trik. Yaitu dengan melihat kira-kira sejengkal di atas kepala. Tidak jarang saya hanya berusaha melihat rambut mereka. Cara ini cukup efektif, karena selain bisa menciptakan “eye contact” yang baik, saya juga tetep bisa berkonsentrasi. Sehingga yang namanya “miss” pada lirik lagu yang saya bawakan menjadi lebih jarang terjadi. Karena yang namanya mengajar, kita tidak hanya ber-“autis” pada dunia kita sendiri. Kita memiliki siswa yang harus kita perhatikan, dan tidak bisa kita cuekin begitu saja.
2. Expresi Wajah
Hal ini pasti sangat dipahami oleh kebanyakan pendidiak anak usia dini. Seorang pendidik harus pintar menyimpan “perasaan” mereka. Meskipun hati sedang sedih, seorang pendidik harus bisa tetap tersenyum di depan anak-anak. Untuk melatih hal ini, kita bisa sering-sering berasa di depan cermin. Kita bisa melihat ekspresi wajah kita, dan semakin memahami mimik wajah kita dalam berbagai situasi perasaan. Di depan cermin, marilah kita sering berekspresi menirukan ragam situasi perasaan kita. Misalnya: sedih, senang, tertawa, tersenyum, malu, dan lainnya. Dengan ekspresi wajah yang menarik, anak-anak didik pun pasti akan lebih bersemangat daripada saat kita terlihat murung, sedih, dan situasi hati yang buruk lainnya. Ekspresi wajah yang menarik bagi anak-anak adalah ekspresi wajah yang lucu dan ceria. Untuk bisa mendapatkan ekspresi wajah yang lucu dan ceria dalam segala keadaan memang tidak mudah. Kita butuh banyak latihan, sehingga kita pun bisa tetep terlihat kuat meski suasana hati sedang kacau dan tidak baik.
3. Gerak Tubuh
Selain ekspresi wajah, gerak tubuh juga sangat penting. Apalagi disaat kita membawakan lagu-lagu anak. Gerak tubuh yang kita pakai disaat mengajar dengan lagu harus sesuai dengan liriknya. Lagu-lagu yang menggunakan gerakan ada di SINI. Anda bisa mendengarkan lagunya pula. Mengapa gerak sangat penting? Karena anak-anak usia dini juga masih suka bergerak dan banyak ngomong, bahkan seakan-akan mereka tidak memiliki rasa capek. Itulah pentingnya gerak tubuh dalam membawkan lagu anak-anak. Karena anak-anak yang masih di usia TK dan PAUD secara alamiah suka bergerak dan cenderung “cerewet”. Dengan media lagu, kita bisa mengarahkan emosi alani mereka untuk ngomong dan bergerak, dan tentu saja sambil belajar. (klik: Manfaat Gerak dan Lagu)
4. Interaksi Dengan Anak Didik
Sering kita lihat di dalam sebuah pertunjukan musik, dimana seorang penyanyi mengajak penonton naik ke panggung dan bercakap-cakap sebentar. Tidak jarang seorang penyanyi mengajak semua penonton untk bernyanyi bersama. Begitu halnya dengan saat kita mengajar lagu anak kepada anak didik. Kita harus pandai melakukan interaksi. Jangan sampai lagu yang kita nyanyikan justru membuat anak menjadi tidak diperhatikan karena kita terlalu berkonsentrasi penuh dalam bernyanyi. Untuk mengatasi hal ini, kita bisa mengajak beberapa anak didik untuk bernyanyi bersama di depan kelas. Selain itu, kita juga bisa melemparkan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan lagu yang baru saja dinyanyikan. Misalnya pada BIG BIG BIG, kita bisa bertanya pada ada didik,”Apa bahasa Inggrisnya besar?” Yang pasti dengan adanya interaksi dengan anak didik, kelas pun akan menjadi semakin hidup.
Demikian tips mengajar anak dengan media lagu. Semoga bermanfaat. Salam cinta lagu2anak.
Silakan Mempublikasikan Karya-karya Saya dengan mencantumkan: Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar