Di hari pertama mengajar anak-anak TK, saya melihat seorang guru musik mengajar sebuah lagu anak. Lagu tersebut berjudul “Naik Kereta Api”. Pada saat menyanyikan lagu “Naik Kereta Api”, anak-anak terlihat sangat gembira. Saya melihat anak-anak berbaris seakan
membentuk sebuah kereta yang panjang bersama teman-teman mereka. Anak-anak menjadi lebih akrab satu sama lain karena lagu ini. Dengan bahasa yang lebih keren, kecerdasan sosial anak bisa menjadi terlatih berkat lagu “Naik Kereta Api”.
membentuk sebuah kereta yang panjang bersama teman-teman mereka. Anak-anak menjadi lebih akrab satu sama lain karena lagu ini. Dengan bahasa yang lebih keren, kecerdasan sosial anak bisa menjadi terlatih berkat lagu “Naik Kereta Api”.
Menghafal dan Belajar Sesuatu Jadi Lebih Mudah Dengan Media Lagu Anak |
Namun setelah mendengar lagu-lagu anak yang lain, ada satu hal yang mengganjal di hati saya. Mengapa? Karena semua lagu-lagu anak yang diajarkan oleh sang guru adalah lagu-lagu anak yang biasa saya nyanyikan pada saat saya masih duduk di bangku TK. Sebut saja lagu-lagu yang berjudul “Naik Ke Puncak Gunung”, “Hujan”, “Aku Seorang Kapiten”, "Pelangi" dan lainya. Dengan kata lain, dari jaman dulu sampai sekarang, lagu-lagu anak yang beken ya "itu-itu aja".
Lalu saya juga teringat akan beberapa judul lagu-lagu anak yang saya gemari di saat saya masih Sekolah Dasar, kira-kira tahun 90-an. Lagu-lagu pada jaman saya SD tersebut memang sangat keren. Penyanyinya terkenal, aransemennya oke, video klikpnya menarik, apalagi lagunya. Saya pribadi hingga saat ini masih lumayan hafal lagu-lagu anak era 90-an tersebut. Beberapa artis cilik pada jaman saya masih SD tersebut hingga saat ini pun masih cukup terkenal, meski sudah tidak menyanyikan lagu-lagu anak lagi. Namun mengapa lagu-lagu anak di era 90-an tersebut sudah tidak terdengar lagi (mungkin hanya terdengar saat ada tukang odong-odong lewat).
Di situlah awal keprihatinan saya. Keprihatinan terhadap realita musik anak di negara kita. yang sekaligus membuat saya menemukan sebuah jawaban. Sebuah jawaban tentang sebuah pertanyaan yang banyak diajukan oleh beberapa insan dan pihak yang merindukan kebangkitan lagu-lagu anak. Dua kata kunci jawaban dari pertanyaan tersebut adalah
“pendidikan” dan “kesederhanaan”. Pendidikan Adalah ROH Lagu Anak |
Kesederhanaan lagu anak membuat anak-anak lebih mudah mempelajari, menyanyikan, dan menghafalkannya. Sedangkan unsur pendidikan di dalam lagu anak membuat anak-anak mendapatkan suatu nilai dan pengetahuan yang bisa berguna bagi pendidikan anak, sehingga nantinya juga bisa digunakan oleh para pendidik anak bangsa, termasuk orang tua, untuk mendidik siswa-siswi dan anak-anaknya.
Nyanyian, Gerakan, dan Nilai Pendidikan Dalam Lagu Anak Adalah Paduan yang Sempurna |
Kesederhanaan dan nilai pendidikan telah membuat banyak lagu-lagu anak menjadi abadi, sehingga masih sering dinyanyikan hingga sekarang, terutama di dalam dunia pendidikan, seperti halnya lagu-lagu Bapak Alm. AT Mahmud. Kesederhanaan dan nilai pendidikan yang telah membuat saya seorang seniman dan guru, tertarik menjadi pendidik anak dan seniman lagu anak.
Kita Semua Adalah Pendidik dan Pemerhati Anak Bangsa Mari Menjadi Teladan Cinta Lagu Anak (Foto Kiri dan Kanan Atas: Kak Seto, Pemerhati Anak, beraksi dengan gerak dan Lagunya) |
Lalu mungkinkah lagu anak bangkit seperti sedia kala dimana sebagian besar orang pada jaman sekarang lebih menyukai band, boyband, girlband, penyanyi yang menyanyikan lagu dewasa dan bertema cinta-cintaan? Jawabannya adalah,”YA”. Meskipun tidak mudah. Tingkah laku seorang anak akan selalu mengikuti tingkah laku orang dewasa. Melihat kenyataan bahwa saat ini sebagian besar orang menyukai lagu-lagu dewasa, maka jalan yang terbaik adalah merubah diri kita sendiri.
Anak-Anak Adalah Peniru Yang Ulung, Maka Marilah Kita Menjadi Teladan Cinta Lagu Anak |
Dan oleh karena itulah saya juga akan terus berjuang demi bangkitnya musik anak. Bagimu Indonesia, bagimu anak-anak Indonesia, aku dedikasikan segala apa yang "titipan-Nya" akan ku tumbuh-kembangkan dan segala buahnya aku kembalikan melalui karya cipta lagu-lagu anak.
Tidak hanya guru dan tokoh-tokoh tertentu yang dikenal sebagai pendidik dan pemerhati anak. Orang tua adalah pendidik dan pemerhati anak juga. Dan kita semua tentu akan menjadi orang tua bukan? Maka lewat artikel blog ini, saya ingin mengajak semua orang (artis, pencipta lagu, produser musik, guru, orang tua, orang muda, anak-anak) marilah kita semua bersinergi membangkitkan lagu anak dan menjadi teladan pecinta lagu anak, demi generasi muda yang mencintai lagu-lagu anak, demi bangkitnya musik anak, dan demi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Pada akhirnya, ijinkanlah saya mempersembahkan sebuah lirik dan merupakan lagu yang semoga bisa membangkitkan kesadaran kita semua untuk lebih mencintai lagu anak Salam cinta lagu-lagu anak. (ZePe).
(Karya: Kak Zepe)
Mari bernyanyi bersama
Lagu yang ceria
Mari semua berdendang
Dengan hati riang
Mari bernyanyi lagu-lagu yang bermakna
Sesuai pribadi bangsa
Maju bangkitlah lagu-lagu anak Indonesia
Maju bangkitlah selamatkan bangsa
Maju bangkitlah lagu-lagu anak Indonesia
Maju bangkitlah membangun bangsa
Cerdas, kreatif, dan berhati mulia
Footnote:
_Semua foto diambil oleh Kak Zepe dan Kakak-kakak CFE (Care For Education).
_Klik di SINI buat dengerin "Maju dan Bangkitlah Lagu Anak"
Silakan Mempublikasikan Karya-karya Saya dengan mencantumkan: Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar