Bagaimana Cara Merawat Bayi Baru Lahir Dan Bayi Normal?

Bookmark and Share

Peralihan yang berhasil dari janin yang terendam dalam cairan ketuban dan sepenuhnya bergantung pada plasenta (ari-ari) untuk pemenuhan kebutuhan makanan dan oksigennya, menjadi bayi yang menangis keras dan bernafas menghirup udara, merupakan suatu keajaiban. Bayi baru lahir yang sehat memerlukan perawatan yang baik agar dapat tumbuh secara normal dan sehat. 

Segera setelah lahir, dokter atau perawat dengan lembut akan membersihkan lendir dan benda-benda lain dari mulut, hidung dan tenggorokan bayi dengan alat penghisap. Bayi akan segera bernafas sendiri. Tali pusat dijepit pada dua tempat dan dipotong diantaranya. Bayi kemudian dikeringkan dan dibaringkan diatas selimut hangat yang steril atau di atas perut ibunya. 

Bayi kemudian ditimbang dan diukur panjangnya. Dokter akan memeriksa adanya kelainan yang jelas terlihat, sedangkan pemeriksaan fisik secara lengkap akan dilakukan kemudian. 

Kondisi bayi secara keseluruhan dinilai pada menit pertama dan 5 menit setelah kelahiran dengan menggunakan skor Apgar. 
Skor Apgar adalah penilaian bayi baru lahir yang didasarkan pada: 
- Warna kulit bayi (merah muda atau biru) 
- Denyut jantung 
- Pernafasan 
- Respon bayi 
- Ketegangan otot (lemah atau aktif). 

Menjaga kehangatan bayi baru lahir adalah suatu hal yang sangat penting. 
Sesegera mungkin bayi diberi baju dari bahan yang nyaman, dibedong dan kepalanya ditutup untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Diberikan tetes mata perak nitrat atau antibiotik untuk perlindungan terhadap infeksi akibat kontak dengan organisme berbahaya selama persalinan. 

Setelah dipindahkan ke ruang perawatan, bayi ditempatkan dalam tempat tidur bayi yang kecil dalam posisi miring dan menjaganya tetap hangat. Menidurkan bayi dalam posisi miring akan mencegah penyumbatan saluran pernafasan oleh cairan atau lendir yang bisa menghalangi pernafasan. 

Karena semua bayi baru lahir memiliki sedikit jumlah vitamin K, dokter atau perawat memberikan suntikan vitamin K untuk mencegah perdarahan (penyakit perdarahan pada bayi baru lahir). Larutan antiseptik dioleskan pada tali pusat yang baru dipotong untuk mencegah infeksi. 

Sekitar 6 jam atau lebih setelah lahir, bayi dimandikan. Perawat mencoba untuk tidak membersihkan bahan putih berminyak (verniks kaseosa) yang menutupi hampir seluruh kulit bayi baru lahir, karena bahan ini membantu melindungi terhadap infeksi. 

Penyebab bayi baru lahir lebih besar atau lebih kecil dari normal
Lebih besar dari normal 
- Ibu menderita diabetes 
- Ibu dengan kelebihan berat badan 
- Bayi dengan kelainan jantung 
- Keturunan
Lebih kecil dari normal 
- Ibu memakai obat atau alkohol selama kehamilan 
- Ibu merokok selama kehamilan 
- Ibu dengan konsumsi gizi yang buruk selama kehamilan 
- Ibu yang tidak melakukan perawatan kehamilan dengan baik 
- Bayi yang terinfeksi dalam kandungan 
- Bayi dengan kelainan kromosom.

PEMERIKSAAN FISIK 

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dalam 12 jam pertama setelah bayi lahir. 

Pemeriksaan dimulai dengan serangkaian pengukuran seperti: 
- Menimbang berat badan, rata-rata bayi baru lahir beratnya adalah 3,5 kg 
- Mengukur panjang badan, rata-rata panjang bayi baru lahir adalah 50 cm 
- Mengukur lingkar kepala. 

Selanjutnya dokter akan menilai kulit, kepala dan wajah, jantung dan paru-paru, sistem saraf, perut dan alat kelamin bayi. Kulit biasanya kemerahan, walaupun jari-jari tangan dan jari-jari kaki nampak agak kebiruan karena sirkulasi darah yang kurang baik dalam jam-jam pertama kehidupan bayi baru lahir. 

Persalinan normal dengan bagian kepala yang lebih dahulu keluar, akan mengakibatkan bentuk kepala bayi berubah dan hal ini menetap selama beberapa hari. Tulang-tulang yang membentuk tengkorak kepala saling bertumpuk untuk memudahkan lahirnya kepala melalui jalan lahir. Memar dan pembengkakan di kulit kepala adalah hal yang sering ditemui. 

Pada persalinan sungsang dimana bokong lahir terlebih dahulu, biasanya tidak terjadi perubahan bentuk kepala bayi, sebagai gantinya anggota tubuh yang mengalami pembengkakan dan memar adalah bokong, alat kelamin dan kaki. Kadang-kadang bisa terjadi perdarahan dari tulang kepala dan lapisan penutupnya (periosteum), mengakibatkan timbulnya benjolan di kepala (sefal hematom) yang akan menghilang dalam beberapa minggu. 

Penekanan selama proses persalinan normal bisa menimbulkan memar pada wajah. Tekanan ini juga bisa menyebabkan wajah terlihat tidak simetris. Asimetri pada wajah juga bisa terjadi karena kerusakan pada salah satu saraf wajah. Penyembuhan pada umumnya akan terjadi secara perlahan-lahan dalam beberapa minggu. 

Pemeriksaan jantung dan paru-paru dilakukan dengan stetoskop untuk memeriksa adanya suatu kelainan. Kelainan pada salah satu dari organ ini juga bisa terlihat melalui warna kulit bayi dan keadaannya secara umum. Dilakukan pemeriksaan terhadap denyut nadi di lipat paha. 

Dokter juga akan memeriksa adanya kelainan pada saraf-saraf dan menguji refleks bayi. Refleks penting pada bayi baru lahir adalah refleks Moro, refleks mencucur dan refleks menghisap:
Refleks Moro : bila bayi baru lahir dikejutkan, tangan dan kakinya akan terentang ke depan tubuhnya seperti mencari pegangan, dengan jari-jari terbuka.
Refleks Mencucur : bila salah satu sudut mulut bayi disentuh, bayi akan memalingkan kepalanya ke sisi tersebut. 
Refleks ini membantu bayi baru lahir untuk menemukan putting.
Refleks Menghisap : bila suatu benda diletakkan dalam mulut bayi, maka bayi akan segera menghisapnya.
Pemeriksaan daerah perut dilakukan dengan menilai bentuknya, dan memeriksa ukuran, bentuk dan posisi alat-alat dalam seperti ginjal, hati dan limpa. Pembesaran ginjal bisa menunjukkan adanya sumbatan pada aliran keluar dari air kemih. 

Pemeriksaan lengan, tungkai dan pinggul dilakukan dengan menilai kelenturan dan kemampuan geraknya. Masalah yang sering dijumpai pada bayi baru lahir adalah dislokasi panggul. Keadaan ini bisa diatasi dengan memasang atau menyimpan dua atau tiga lapis popok pada bayi untuk menahan panggul pada posisi normalnya, sampai sembuh. Jika perlu, bisa dipasang bidai oleh seorang ahli tulang. 

Pemeriksaan alat kelamin pada anak laki-laki salah satunya untuk memastikan bahwa kedua buah pelirnya lengkap dalam kantong buah zakar. Meskipun jarang dan tidak menimbulkan rasa nyeri pada bayi baru lahir, buah pelir bisa terpelintir (torsio testis), yang perlu diatasi dengan tindakan pembedahan darurat. Pada bayi perempuan, bibir vaginanya menonjol. Sisa hormon ibu yang didapat selama dalam kandungan akan menyebabkan bibir vagina ini membengkak selama beberapa minggu pertama. 


BEBERAPA HARI PERTAMA 

Segera setelah persalinan normal, ibu dibantu oleh petugas ruang persalinan untuk menggendong bayinya. Jika ibunya menginginkan, pemberian air susu ibu bisa dimulai pada saat ini. Sang ayah juga didorong untuk menggendong bayinya dan melewatkan saat-saat indah ini bersama. 

Beberapa ahli percaya bahwa kontak fisik secara dini dengan bayi akan membantu terbentuknya ikatan yang kuat. Tetapi orang tua bisa membentuk ikatan yang kuat dengan bayinya meskipun pada jam-jam pertama mereka tidak bersama-sama. 

Selama beberapa hari pertama setelah kelahiran anaknya, orang tua belajar untuk memberi makan, memandikan dan memakaikan baju bayi dan akan segera terbiasa dengan kegiatan ini. Meskipun ibu dan bayi harus tinggal selama seminggu bahkan lebih di rumah sakit, dewasa ini masa perawatan di rumah sakit hanya berkisar antara 2-3 hari saja. 

Penjepit plastik pada tali pusar bayi akan dilepas dalam waktu 24 jam. Setelah itu tali pusat yang tersisa harus selalu dibasahi dengan larutan alkohol, untuk mempercepat pengeringan dan mengurangi resiko terjadinya infeksi. Penyunatan (sirkumsisi), kalau diinginkan, biasanya dilakukan dalam hari-hari pertama. Tetapi prosedur ini harus ditunda jika penis abnormal, dimana kulit depannya mungkin memerlukan reparasi melalui bedah plastik. 

Keputusan untuk melakukan sunat tergantung sepenuhnya pada keyakinan orang tua bayi. Secara medis tindakan ini dimaksudkan untuk menghilangkan kelebihan kulit yang bisa menghambat aliran urin. Alasan lain seperti mengurangi resiko kanker penis masih dalam perdebatan. 

Sunat bisa beresiko bila dalam keluarga ada riwayat penyakit kelainan darah. Sunat juga harus ditunda bila selama hamil ibunya mengkonsumsi obat-obatan yang meningkatkan resiko perdarahan seperti antikoagulan atau aspirin. Dokter akan menunggu sampai semua jenis obat-obatan ini tidak terdapat lagi dalam sirkulasi bayi. Bayi juga mendapat vitamin K untuk menghalangi anti pembekuan ini. 

Kebanyakan bayi baru lahir akan mengalami ruam kulit dalam minggu-minggu pertama. Ruam biasanya muncul di tempat kulit bergesekan dengan baju seperti lengan, tungkai dan punggung. Tetapi bisa juga muncul di wajah. 

Ruam ini cenderung menghilang sendiri tanpa pengobatan. Penggunaan lotion atau bedak, sabun wangi, air panas untuk mandi dan celana plastik untuk bayi akan memperburuk keadaan ini, terutama pada cuaca panas. Pengeringan dan pengelupasan kulit sering terjadi setelah beberapa hari, terutama di lipatan pergelangan tangan dan pergelangan kaki. 

Bayi baru lahir memiliki beberapa benjolan keras dibawah kulitnya (nekrosis lemak subkutaneus), dimana penekanan tulang merusak beberapa jaringan lemak. Pada persalinan dengan pertolongan forsep, benjolan tertentu sering ditemukan di kepala, pipi dan leher. Benjolan bisa pecah menembus permukaan kulit, mengeluarkan cairan kuning jernih, tetapi biasanya akan segera sembuh. Bayi yang sebetulnya normal akan tampak sedikit kuning pada hari kedua. Yang harus diperhatikan adalah bila kuning muncul sebelum bayi berusia 24 jam. 

Air kemih pertama yang dikeluarkan bayi bersifat pekat dan mengandung zat kimia urat yang tampak sebagai pewarnaan merah muda pada popok. Dokter akan memeriksa penyebabnya, bila bayi belum berkemih dalam 24 jam. Penundaan berkemih lebih sering terjadi pada bayi laki-laki. Penundaan ini mungkin disebabkan karena kulit depan penisnya terlalu erat atau karena pembengkakan sementara dari penis setelah disunat. 

Tinja yang pertama keluar disebut mekonium, konsistensinya lengket berwarna hitam kehijauan. Setiap bayi harus mengeluarkan mekonium dalam 24 jam setelah kelahiran. Kegagalan pengeluaran mekonium biasanya disebabkan mengerasnya mekonium dalam usus bayi, yang biasanya bisa dikeluarkan dengan satu atau dua enema secara lembut. Cacat bawaan bisa menyebabkan penyumbatan yang lebih serius. Bayi baru lahir akan kehilangan 5-10% dari berat badannya dalam beberapa hari pertama. 
Berat ini akan segera kembali setelah bayi mulai menerima makanan dari luar. 


PEMBERIAN MAKAN 

Bayi normal memiliki refleks mencucur dan refleks menghisap yang aktif, dan dapat segera mulai makan setelah lahir. Jika bayi tidak disusui oleh ibunya di ruang persalinan, pemberian makanan biasanya dimulai dalam 4 jam setelah kelahiran. Meludah dan memuntahkan lendir adalah hal yang biasa terjadi pada hari pertama. Jika hal ini terjadi lebih lama lagi, dokter atau perawat bisa membuang sisa lendir dari lambung dengan memasukkan selang secara perlahan melalui hidung menuju ke lambung. Bayi baru lahir yang diberi susu botol bisa muntah karena alergi terhadap susu. Sebagai gantinya diberikan formula yang rendah alergi. 

Bila bayi masih muntah, harus dicari penyebabnya. Muntah terus menerus pada bayi yang mendapat ASI bisa disebabkan oleh sumbatan pada saluran cerna yang menghalangi pengosongan lambung. Bayi tidak pernah alergi terhadap ASI. Bayi baru lahir akan berkemih sebanyak 6-8 kali sehari. Mereka juga buang air besar setiap hari, menangis keras, keadaan kulitnya bagus dan mempunyai refleks menghisap yang kuat. Semua ciri-ciri ini menandakan bahwa bayi mendapat cukup ASI atau susu formula. 
Penambahan berat badan akan memperkuat hal tersebut. 

Waktu tidur yang panjang diantara waktu makan menunjukkan bahwa bayi mendapat susu dalam jumlah yang cukup. Meskipun kadang-kadang bayi yang mendapat ASI bisa tidur lama padahal tidak mendapatkan susu yang cukup. Karena itu, bayi yang mendapat ASI, harus diperiksa secara dini dan secara rutin oleh dokter untuk memastikan bahwa pemberian makanannya mencukupi. 


Pemberian Susu botol 

Bayi yang disusui melalui botol sering diberikan air suling yang steril pada saat pemberian makanan pertama, untuk meyakinkan bahwa mereka bisa mengisap dan menelan dan bahwa refleks muntahnya berfungsi dengan baik. Air ini tidak membahayakan bayi yang memiliki masalah pemberian makanan. Jika bayi tidak meludahkan air ini, bisa diberikan formula pada pemberian makanan berikutnya. 

Di rumah sakit, bayi-bayi biasanya diberi makan setiap 4 jam untuk alasan efisiensi. Susu formula yang mengandung kalori dan vitamin yang memadai bisa diberikan dalam botol steril. Ibu tidak boleh memaksa bayinya untuk cepat-cepat menghabiskan susunya. Biarkanlah bayi minum sebanyak yang dia mau. Pemberian makanan ini harus ditingkatkan secara bertahap selama minggu pertama kehidupan bayi. 

Formula bayi yang diperjualbelikan lebih disukai dari pada susu sapi, yang tidak tepat untuk minggu pertama kehidupan bayi. Meskipun susu sapi memiliki komposisi gizi yang seimbang untuk bayi, tetapi kandungan zat besinya kurang. Padahal zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah. 

Multivitamin yang diteteskan, yang mengandung vitamin A, C dan D, harus diberikan setiap hari kepada bayi yang mendapat formula atau ASI selama tahun pertama dan pada musim dingin, dimana sinar matahari dan aktivasi vitamin D terbatas. Fluor bisa ditambahkan ke dalam formula, jika tidak tersedia air yang mengandung fluor. 

Bayi yang diberi susu botol harus diberi air putih diantara pemberian susunya, terutama jika cuaca panas atau lingkungannya panas dan kering. 
Kadang-kadang bayi yang tidak cukup diberi makan bisa memerlukan pemberian makanan tambahan melalui infus. Dokter kemudian akan mencoba mencari tahu apa penyebabnya. 


Pemberian Air Susu Ibu 

Air susu ibu adalah makanan yang paling ideal untuk bayi. 
Kelebihan yang dimiliki ASI dibandingkan susu botol adalah:
ASI menyediakan zat-zat gizi yang diperlukan bayi dalam bentuk yang paling mudah dicerna dan paling mudah diserap
ASI mengandung antibodi dan sel-sel darah putih yang melindungi bayi terhadap infeksi
ASI bisa merubah keasaman tinja dan flora usus sehingga melindungi bayi terhadap diare karena bakteri.
Karena sifat perlindungan tersebut, bayi yang diberi ASI pada umumnya lebih jarang terkena infeksi dibandingkan bayi yang diberi susu botol. Keuntungan bagi ibu adalah ikatan batin dengan bayi lebih kuat dan ibu merasa dekat dengan bayinya. 

Cairan encer kekuningan, yang disebut kolostrum, mengalir dari puting ibu sebelum ASI diproduksi. Kolostrum kaya akan kalori, protein dan antibodi. Antibodi dalam kolostrum akan sangat berharga bila diserap langsung ke dalam tubuh dari lambung. Dengan jalan ini, bayi terlindungi dari penyakit yang antibodinya telah dibentuk oleh ibu. 

Puting ibu tidak memerlukan persiapan khusus sebelum digunakan untuk menyusui. Mengeluarkan cairan secara manual sebelum persalinan bahkan pada awal persalinan, bisa menyebabkan infeksi payudara (mastitis). Secara alami, dihasilkan pelumas untuk melindungi permukaan areola dan puting yang dipersiapkan untuk diisap. Pelumas ini tidak boleh dibersihkan/diseka. 

Ibu mengambil posisi yang nyaman dan santai, mungkin berbaring hampir mendatar dan berganti posisi untuk payudara kiri dan kanan. Bayi menghadap ke ibu. Ibu memegang payudaranya, dengan ibu jari dan telunjuk di puncak payudara dan jari lainnya di bawah payudara, dan menyentuhkan putingnya ke bibir bawah bayi. Ini akan merangsang bayi untuk membuka mulutnya (refleks mencucur) dan melahap payudara ibu. Ibu mendorong puting dan areola payudara ke dalam mulut bayi, memastikan bahwa puting berada di tengah-tengah untuk mencegah terjadinya luka pada puting payudara. Sebelum menjauhkan bayi dari puting payudara, ibu menghentikan kegiatan menyusui ini dengan memasukkan jarinya ke dalam mulut bayi dan dengan lembut menekan dagu bayi ke bawah. 

Pada awalnya, bayi menyusu hanya beberapa menit setiap kalinya. Refleks umpan balik (refleks let-down) dalam tubuh ibu akan memacu pembentukan ASI. Pengisapan yang berlebihan pada awal menyusui harus dihindari. Puting yang luka merupakan akibat dari posisi menyusui yang salah dan lebih sulit untuk mengobatinya. 

Pada sisi yang lain, produksi ASI tergantung pada waktu menyusui yang memadai. Waktu menyusui akan meningkat secara bertahap sampai produksi ASI benar-benar stabil. Mulanya bayi disusui sekitar 10 menit, kemudian disusui selama bayi menginginkannya. 

Untuk anak pertama, produksi ASI biasanya terjadi dalam 72-97 jam setelah persalinan. Untuk anak berikutnya, ASI akan lebih cepat terbentuk. Jika ibu merasa lelah selama malam-malam pertama, pemberian ASI pada tengah malam (jam 2 malam) bisa diganti dengan air. Tetapi tenggang waktu antara menyusui tidak boleh lebih dari 6 jam. 

Menyusui hendaknya berdasarkan kemauan bayi, tidak berdasarkan waktu. Demikian pula halnya dengan lamanya menyusui, harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bayi. Ibu harus memeriksakan bayinya ke dokter, terutama pada anak pertama, pada 7-10 hari setelah persalinan sehingga dokter bisa mengetahui bagaimana proses menyusui berlangsung dan menjawab berbagai pertanyaan mengenai menyusui. 

Payudara cenderung membengkak dan menimbulkan rasa tidak nyaman selama hari-hari pertama menyusui. Pembengkakan ini bisa dikurangi dengan lebih sering menyusui. Mengenakan BH yang nyaman selama 24 jam sehari bisa membantu mengurangi nyeri. Mengeluarkan ASI dengan tangan juga akan mengurangi tekanan. 

Ibu mungkin perlu mengeluarkan ASInya secara manual sebelum menyusui agar mulut bayi dapat mencakup daerah areola yang membengkak. Tetapi pengeluaran berlebihan diantara waktu menyusui cenderung menyebabkan pembengkakan yang berlanjut dan pengeluaran secara manual seharusnya hanya dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman. 

Posisi yang salah dari bayi juga bisa menyebabkan luka pada puting ibu. Kadang-kadang bayi menarik bibir bawahnya dan mengisapnya, menimbulkan iritasi pada puting. Bila hal ini terjadi, ibu dapat melepaskan bibir bayi dengan jari ibu. 

Setelah menyusui, ASI yang tersisa di puting dibiarkan mengering dengan sendirinya, jangan dilap atau dicuci. Bisa juga dikeringkan dengan pengering rambut dengan panas yang rendah. Pada iklim yang sangat kering, lanolin hipoalergenik atau salep bisa dioleskan pada puting. BH yang dilapisi plastik harus dihindari. 

Seorang ibu yang menyusukan ASInya, memerlukan zat gizi tambahan terutama kalsium. Hasil olahan susu merupakan sumber kalsium yang sangat baik. Tetapi jika ibu tidak menyukai susu, bisa diganti dengan kacang-kacangan dan sayuran hijau. Atau ibu juga bisa mengkonsumsi kalsium tambahan dalam bentuk tablet. Vitamin tambahan tidak diperlukan lagi bila kebutuhan gizi sudah terpenuhi dalam makanan ibu, yang terutama harus mengandung vitamin C, vitamin B6 dan vitamin B12 yang cukup. 

Kapan saatnya bayi disapih (berhenti mendapatkan ASI), tergantung kepada kebutuhan dan keinginan dari ibu dan bayi. Pemberian ASI selama minimal 6 bulan akan sangat menguntungkan. Penyapihan secara bertahap akan lebih mudah, baik bagi ibu maupun bayi, dari pada pemberhentian secara tiba-tiba. Pada saat disapih, biasanya bayi diperkenalkan kepada makanan padat. ASI diberikan sebanyak 8-10 kali/hari, dan makanan padat diberikan sampai 3 kali/hari. Pemberian ASI secara bertahap lalu dikurangi. 

Bila bayi sudah berumur 7 bulan, satu kali menyusui ASI hendaknya diganti dengan sebotol jus buah, ASI yang diperas atau formula. Belajar minum dari gelas merupakan saat perkembangan yang penting dan biasanya bisa terlaksana pada saat bayi berusia 10 bulan. Beberapa bayi tetap memerlukan 1-2 kali/hari menyusu kepada ibunya sampai berusia 18-24 bulan. Jika menyusui berlangsung lebih lama, anak juga harus diberi makanan padat dan diajari minum dengan gelas. 


Pemberian Makanan Padat 

Waktu untuk mulai memberikan makanan padat tergantung pada kebutuhan dan kesiapan bayi. Biasanya sebelum mencapai umur 6 bulan, bayi tidak memerlukan makanan padat, meskipun mereka sudah bisa menelan makanan pada usia 3 atau 4 bulan. 

Kadang-kadang orang tua memaksakan bayi untuk banyak memakan makanan padat agar tidur lelap di malam hari. Tapi hal ini tidak akan berhasil dan bisa menimbulkan masalah pemberian makanan di kemudian hari. Banyak bayi yang mendapatkan makanan padatnya setelah minum susu botol atau ASl, sehingga kebutuhan menghisapnya sudah terpenuhi dan rasa laparnya sudah hilang. 

Pertama kali biasanya diberikan bubur gandum, lalu buah-buahan dan sayuran. Alergi atau sensitivitas terhadap makanan lebih mudah diketahui bila bayi diberikan bubur, buah atau sayuran yang sama selama beberapa hari. Makanan ini hendaknya diberikan dengan sendok sehingga bayi belajar cara makan yang baru. 

Kebanyakan makanan bayi yang diperjualbelikan, terutama jenis makanan penutup dan sup, mengandung tepung dalam kadar tinggi. Tepung tidak mengandung vitamin atau mineral, kalorinya tinggi dan sulit dicerna oleh bayi. Beberapa makanan bayi instan juga mengandung natrium dalam kadar sangat tinggi. 

Makanan yang dibuat di rumah harganya jauh lebih murah dan nutrisinya jauh lebih baik. Daging dapat diberikan setelah bayi berumur 7 bulan. Daging lebih baik dibandingkan makanan kaya karbohidrat, karena bayi memerlukan protein dalam jumlah besar. Karena kebanyakan bayi tidak menyukai daging, pemberiannya harus hati-hati dan penuh perhatian. 

Banyak anak alergi terhadap gandum, telur dan coklat sehingga pemberiannya pada bayi sebaiknya ditunda sampai usia 1 tahun. Memberikan makanan ini akan menyebabkan alergi di kemudian hari. Pemberian madu sebaiknya setelah usia 1 tahun, karena kemungkinan adanya spora Clostridium botulinum. Spora ini bisa menyebabkan botulisme pada bayi, tapi tidak berbahaya pada anak yang lebih tua. 


PERKEMBANGAN FISIK 

Perkembangan fisik bayi tergantung kepada faktor keturunan, gizi dan lingkungan. Kelainan fisik dan psikis juga bisa mempengaruhi pertumbuhannya. Pertumbuhan optimal memerlukan gizi dan kesehatan yang optimal pula. Panjang badan bayi bertambah sekitar 30% pada usia 5 bulan dan lebih dari 50% dalam setahun. Berat badannya akan menjadi dua kali lipat dalam 3 bulan dan tiga kali lipat dalam 1 tahun. 

Organ-organ yang berbeda tumbuh dengan tingkatan yang berbeda. Misalnya sistem reproduksi berubah sangat sedikit sebelum masa pubertas. Sementara perkembangan otak hampir seluruhnya terpenuhi selama tahun pertama kehidupan seorang anak. Pada saat dilahirkan ukuran otak kira-kira 1/4 ukurannnya di saat dewasa. Pada usia satu tahun ukurannya 3/4 ukuran dewasa.

Fungsi ginjal pada akhir tahun pertama sudah mencapai fungsi dewasanya. Gigi depan bawah akan muncul pada umur 5-9 bulan. Gigi depan atas akan muncul pada umur 8-12 bulan. 


PERKEMBANGAN PERILAKU & INTELEKTUAL 

Tingkat perkembangan perilaku dan intelektual berbeda antara anak yang satu dengan lainnya. Kadang-kadang terdapat pola tertentu dalam suatu keluarga seperti terlambat berjalan atau terlambat bicara. 

Faktor lingkungan seperti kurangnya stimulasi bisa menghambat perkembangan normal. Faktor fisik seperti tuli juga bisa memperlambat perkembangan bayi. Meskipun perkembangan anak-anak biasanya terus berkelanjutan, tapi bisa terhenti pada suatu fungsi tertentu, misalnya bicara. 

Pada awalnya bayi tidur hampir sepanjang waktu. Bayi bisa makan, batuk bila saluran nafasnya terganggu dan menangis sebagai reaksi terhadap gangguan atau ketidaknyamanan. 

Pada usia 6 minggu bayi akan melihat langsung pada objek yang berada langsung di depannya dan tersenyum bila diajak bicara. Kepalanya masih bergoyang kalau bayi ditarik ke posisi duduk. 

Pada usia 3 bulan bayi tersenyum bila mendengar suara ibunya, membuat suara-suara pertamanya dan mengikuti objek bergerak. Kepala sudah mantap bila bayi dalam posisi duduk. Bayi akan menggenggam objek dalam tangannya. 

Pada usia 6 bulan, bayi bisa duduk dengan bantuan dan berguling. Kebanyakan bayi bisa berdiri dengan bantuan dan bisa memindahkan suatu benda dari tangan yang satu ke tangan yang lain. Bayi mengeluarkan suara bila sedang bermain. Pada usia 9 bulan bayi bisa duduk dengan baik dan merangkak, menarik dirinya ke posisi berdiri dan mengatakan "mama" dan "papa" dengan jelas. Pada usia 12 bulan bayi biasanya sudah bisa berjalan dengan memegang tangan seseorang dan mengucapkan beberapa kata. 


PEMERIKSAAN PADA TAHUN PERTAMA 

Tes penyaringan (screening test) dimaksudkan untuk mengetahui adanya kelainan pada tahap awal. Diagnosis dini dan pengelolaan tepat bisa mengurangi atau mencegah kelainan yang akan mempengaruhi perkembangan kesehatan bayi. 

Sebelum meninggalkan rumah sakit, bayi baru lahir diambil darahnya untuk sejumlah pemeriksaan laboratorium. Contohnya untuk mengetahui kadar hormon tiroid dalam darah, karena kadar yang rendah bisa menyebabkan kretinisme, suatu kelainan tiroid menahun yang ditandai dengan perkembangan fisik dan mental yang terhambat. Seorang bayi baru lahir dengan kadar hormon tiroid yang rendah mendapatkan pengobatan hormon tiroid per-oral (melalui mulut) pada hari ke 7-10. Penyakit lainnya, fenilketonuria, jika tidak diobati bisa menyebabkan keterbelakangan mental. 

Banyak tes uji saring lainnya yang bisa dilakukan. Contohnya uji saring terhadap homosistinuria, penyakit kemih sirup mapel, galaktosemia dan penyakit sel sabit. Kadang-kadang uji saring ini dilakukan berdasarkan latar belakang suku bangsa dan genetik dari orang tuanya. 

Panjang badan, berat badan dan lingkar kepala selalu diperiksa pada setiap kunjungan rutin ke dokter dalam tahun pertama. Pada setiap kunjungan dokter akan mendengarkan bunyi jantung bayi dengan stetoskop. Suatu kelainan bunyi bisa menandakan adanya penyakit jantung. Pada setiap kunjungan, dokter juga akan memeriksa perut bayi karena beberapa kanker yang jarang seperti tumor Wilms dan neuroblastoma dapat diketahui hanya sejalan dengan pertumbuhan bayi. 

Bayi yang dilahirkan prematur secara berkala akan menjalani pemeriksaan mata untuk menemukan adanya retinopati karena prematuritas. 


IMUNISASI 

Anak-anak harus diimunisasi untuk melindungi mereka terhadap penyakit menular. Vaksin sangat aman dan efektif, walaupun beberapa anak bisa saja mengalami reaksi ringan setelah diimunisasi. Kebanyakan vaksin diberikan melalui suntikan dan beberapa melalui mulut, misalnya polio. 

Vaksin pertama yang diterima bayi adalah vaksin Hepatitis B, lalu dosis pertama vaksin ini diberkan selama minggu pertama kehidupan, kadang keitka bayi masih di rumah sakit. Imunisasi rutin lainnya dimulai pada minggu ke 6-8. Imunisasi tidak boleh ditunda, meskipun bayi sedang mengalami demam ringan karena infeksi ringan biasa. 

Banyak vaksin memerlukan lebih dari satu dosis untuk memberikan perlindungan penuh. Jadwal imunisasi yang harus diberikan bukanlah jadwal yang kaku. Orang tua sebaiknya berusaha membawa anaknya untuk imunisasi sesuai jadwal, tapi bila terjadi penundaan, hasil akhir kekebalan yang didapat tidak akan terpengaruh. Juga tidak diperlukan pengulangan serial vaksin dari awal. Beberapa vaksin dianjurkan diberikan pada keadaan tertentu. Misalnya, vaksin Hepatitis A diberikan kepada orang-orang yang melanjutkan sekolahnya atau bepergian ke luar negeri. 

Pada satu kali kunjungan ke dokter, mungkin diberikan lebih dari satu vaksin. Tetapi beberapa vaksin sering dicampurkan dalam satu suntikan, misalnya vaksin pertusis, difteri, tetanus dan Hemophilus influenzae tipe B. Suatu vaksin kombinasi mengurangi jumlah suntikan tetapi tidak menjamin kemanan dan efektivitas vaksinnya. Untuk membantu mencegah gastroenteritis berat karena infeksi rotavirus, bisa diberikan vaksin rotavirus per-oral (melalui mulut). 


KEJADIAN PENTING DALAM TAHUN PERTAMA 

1 bulan 
- Membawa tangannya menuju ke mata dan mulut 
- Menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri jika ditengkurapkan 
- Mengikuti pergerakan benda pada jarak sekitar 15 cm dari garis tengah mukanya (tepat di depannya) 
- Bereaksi terhadap suara berupa kaget, menangis atau terdiam 
- Berpaling kepada suara atau bunyi yang dikenalnya 
- Memperhatikan wajah seseorang 

3 bulan 
- Mengangkat kepala 45 derajat (mungkin sampai 90 derajat) jika ditengkurapkan 
- Membuka dan menutup tangannya 
- Jika diberdirikan diatas permukaan yang datar, kakinya menekan ke bawah 
- Mengikuti gerakan mainan yang bergoyang dan berusaha mencapainya 
- Mengikuti pergerakan benda di depan wajahnya, dari kanan ke kiri atau sebaliknya 
- Memperhatikan wajah lebih seksama 
- Tersenyum mendengar suara ibunya 
- Mulai mengeluarkan suara-suara 

5 bulan 
- Mulai bisa menegakkan kepalanya dengan mantap 
- Berguling dari tengkurap ke terlentang 
- Menggapai benda 
- Mengenali orang pada jarak tertentu 
- Mendengarkan suara orang dengan seksama 
- Tersenyum spontan 
- Menjerit dengan gembira 

7 bulan 
- Duduk tanpa bantuan 
- Bila diberdirikan, bisa menahan beberapa berat badannya 
- Memindahkan benda dari tangan kanan ke tangan kiri atau sebaliknya 
- Memperhatikan benda yang dijatuhkan 
- Bereaksi bila namanya dipanggil 
- Bereaksi bila dilarang 
- Mengoceh, menggabungkan vokal dan konsonan 
- Bergoyang dengan penuh suka cita bila diajak bermain 
- Bermain ciluk-ba 

9 bulan 
- Berusaha menggapai mainan yang berada diluar jangkauannya 
- Tampak keberatan bila mainannya diambil 
- Merangkak atau melata pada tangan dan lutunya 
- Berusaha untuk berdiri 
- Berdiri dengan berpegangan 
- Mengucapkan 'mama' atau 'papa' 

12 bulan 
- Duduk dari posisi tengkurap 
- Berjalan dengan berpegangan, mungkin melangkah 1-2 langkah tanpa bantuan 
- Berdiri tegak tanpa bantuan untuk beberapa saat 
- Memanggil orangtuanya dengan menyebut 'mama' atau 'papa' 
- Minum dari gelas 
- Bertepuk tangan dan melambaikan tangannya

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar