CALIFORNIA - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA melalui Interstellar Boundary Explorer (IBEX) menangkap objek yang diyakini merupakan 'ekor' di sistem tata surya. Ilmuwan telah lama menduga keberadaaan 'ekor' tersebut, namun belum dapat mengobservasi secara langsung.
Dilansir Popsci, Kamis (11/7/2013), sistem tata surya tampaknya mengambil bentuk beberapa lobus (bentuk seperti daun semanggi tiga dimensi). Bentuk tersebut terbuat dari kombinasi partikel yang bergerak cepat dan lambat.
Pergerakan partikel tersebut kemudian membentuk ekor di solar wind (angin matahari) dalam heliosphere. Heliosphere merupakan gelembung partikel bermuatan di sekitar tata surya.
Partikel-partikel yang membentuk 'heliotail' tidak bersinar. Sehingga, objek tersebut sulit untuk terlihat. IBEX menggunakan teknologi pencitraan atom untuk mengukur partikel netral yang dihasilkan dari tabrakan atom dan partikel di sepanjang batas-batas heliosphere.
Ilmuwan mengatakan, banyak model telah menyarankan bentuk heliotail yang beragam. Bahkan, menurut ilmuwan, penampakan ekor tersebut bahkan tidak bisa diterka.
"Tapi kami sudah ada pengamatan. Kami selalu menggambar, di mana ekor heliosphere hanya menghilang," kata David McComas, peneliti dari IBEX. Para ilmuwan masih belum yakin seberapa panjang ekor di sistem tata surya tersebut. Penelitian mengenai Heliotail ini dijelaskan dalam makalah Astrophysical Journal. (fmh)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar