TEMPO.CO, Washington - Pada 11 Juli 2013, situs The Guardian melansir laporan berdasarkan file rahasia dari Edward Snowden, pembocor dua program rahasia badan intelijen Amerika.
Pernyataan yang tertera pada file itu mengatakan Microsoft berkolaborasi dengan badan intelejen Amerika, National Security Agency (NSA). File itu menyatakan bahwa perusahaan raksasa itu membiarkan NSA memata-matai konten email, file cloud, dan percakapan Skype.
Menurut laporan yang dilansir oleh situs Business Insider, Microsoft membantah pernyataan itu. Perusahaan yang dipimpin oleh Steve Ballmer itu hanya menyediakan data penggguna dengan proses hukum dan tidak memberikan akses langsung bagi pemerintah terhadap SkyDrive, Outlook.com, Skype atau produk Microsoft lainnya.
Menariknya, ini kedua kalinya dalam pekan ini Microsoft membantah laporan yang menyatakan keterlibatannya dalam program PRISM (Planning Tool for Resource Integration, Synchronization, and Management) milik pemerintah Amerika Serikat.
"Sampai hal ini dilaporkan, Microsoft tidak pernah terlibat dalam program PRISM atau hal lainnya yang serupa," kata tim Microsoft OneNote.
BUSINESS INSIDER | APRILIANI GITA FITRIA
Berita terpopuler:
Ditaruh di Kantong, Samsung Galaxy S3 Meledak
Planet Ini Berwarna Biru Mirip Bumi
Samsung Luncurkan 3 Galaxy Tab
Nokia Lumia 1020 41 Megapiksel Incar Fotografer
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar