WeChat
Dari kiri: Bpk. Bagus Binatoro (Chief Operational Officer MNC-Tencent), Ibu Revie Sylviana Andriani Dewi (General Manager Content & Apllication XL Axiata), Bpk. David Audy (CEO MNC Tencent), Andy Lau (Chief Marketing Officer MNC Tencent), saat memberikan keterangan pers.
JAKARTA, KOMPAS.com – Dari sekian banyak aplikasi
chatting mobile yang banyak beredar belakangan ini, WeChat memiliki keunikan tersendiri. Aplikasi asal China ini lebih mengedepankan sisi sosial medianya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Andy Lau, Chief Marketing Officer MNC Tencent, pada saat berbicang dengan KompasTekno, Rabu (10/7/2013).
Salah satu sisi sosial yang dimiliki WeChat terdapat di fitur Look Around. Melalui fitur ini, pengguna dapat menambah teman dari lingkungan sekitar, meskipun pengguna tidak saling mengenal.
"Tentu kita tidak mau hanya bisa mengirim pesan teks kepada teman saja. Ada kalanya kita ingin bisa berkenalan dengan orang lain melalui aplikasi seperti ini," kata Lau.
Selain itu, terdapat fitur media sosial yang dinamakan "Moment". Fitur ini memiliki kegunaan mirip dengan situs jejaring sosial Facebook. Pengguna bisa membagikan foto dan update status. Sesama teman pun bisa memberikan komentar terhadap foto yang diunggah temannya.
Selain kedua fitur tersebut, WeChat juga memiliki sticker, push-to-talk, emoticon, dan video call.
Utamakan Privacy
Aplikasi WeChat memang tampak ditujukkan untuk semua umur. Melalui fitur Look Around, pengguna bisa menambah daftar kontak dari lingkungan sekitar, meskipun pengguna tidak saling mengenal.
Namun, menurut Lau, pihak pengembang aplikasi tersebut, Tencent, telah memikirkan berbagai unsur privacy. Sebagai contoh, pengguna ternyata hanya bisa "melihat" pengguna lain, asalkan pengguna tersebut juga sedang menjalankan fitur Look Around.
Pengguna juga tidak bisa secara otomatis menambahkan teman. Mereka harus mengirimkan permintaan terlebih dahulu, kemudian, jika sudah disetujui, barulah pengguna lain tersebut bisa menambahkannya ke daftar kontak.
"Kita sudah memikirkan berbagai privacy agar tidak terjadi kejahatan dari fitur tersebut," ujar Lau.
Indonesia, nomor 2 setelah China
Hadir dengan unsur sosial yang kuat, jumlah pengguna WeChat secara global sangatlah besar. Total, sudah ada 300 juta orang yang menggunakan aplikasi tersebut.
Sebagian besar dari pengguna aplikasi tersebut masih berasal dari negara asal aplikasi ini, yaitu China. Menurut Lau, hingga saat ini, di luar negara asalnya, aplikasi ini telah meraih lebih dari 70 juta pengguna. Artinya, pengguna aplikasi ini di China menyentuh angka sekitar 230 juta.
Bagaimana dengan pengguna WeChat di Indonesia? Lau mengungkapkan, Indonesia adalah negara dengan pengguna terbanyak kedua setelah China. Sayangnya, Lau masih belum mau membeberkan berapa banyak jumlah pengguna asal Indonesia.
Lau cukup gembira dengan pencapaian WeChat di Indonesia. Meskipun aplikasi ini baru mulai beredar dan dikampanyekan di Indonesia mulai Februari 2013 lalu, pertumbuhan penggunanya sangatlah cepat.
"Dari bulan Februari lalu hingga saat ini, jumlah pengguna WeChat di Indonesia bertumbuh 50 hingga 60 kali lipat," tutup Lau.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar